Gas 3 Kg Tembus Rp 24 Ribu
PANDEGLANG,SNOL– Saat sejumlah daerah diluar Banten sedang mengalami kelangkaan Bahan Bakar Minya (BBM) jenis Premium dan Solar, masyarakat di Kabupaten Pandeglang mengalami kesulitan untuk mendapatkan tabung gas 3 Kg. Kalaupun ada, mereka harus membelinya dengan harga Rp 18 ribu – 24 ribu per tabung.
Juhansyah, warga asal Kampung Ciekek Malati Kelurahan Ciekek Kecamatan Majasari, mengaku sudah dua hari ini ia keliling ke sejumlah pengecer dan agen untuk mendapatkan tabung gas 3 Kg, untuk memasak demi kebutuhan sehari-harinya.
“Tadi pagi (Selasa (26/8) kemarin-red), saya mampir ke 5 pengecer dan dua agen. Keliling-keliling nyari gas 3 kg. Dapatnya malah di Kaduhejo, harganya cukup mahal sampai Rp 20 ribu per tabung,” ungkapnya, Selasa (26/8).
Katanya, kondisi serupa juga dirasakan warga lain karena biasanya ketika butuh gas, ia memesan ke pengecer dan dikirim ke rumahnya. Namun, kondisi itu berbalik dalam beberapa hari ini. Termasuk ratusan warga dilingkungan rumahnya juga mengalami hal serupa.
Senada disampaikan Hendra, warga Kampung Saruni Kelurahan Saruni Kecamatan Majasari. Ia mengaku biasa menggunakan tabung gas berwarna hijau itu untuk kebutuhan istrinya memasak. “Tapi, sudah 3 hari ini kebetulan stok gas di rumah habis. Pas nyari keliling kesana kemari, susah banget. Beberapa pengecer bilangnya kosong,” ujarnya.
Kepala Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) PT Manggar Mas Pratama Oktofinus S Laiskodat mengakui, jika stok gas elpiji 3 Kg minim. Dalam sehari, ia mengeluarkan sebanyak 25 ton atau sekitar 6720 tabung gas melalui 10 agen di wilayah Pandeglang.
“Masing-masing agen, dijatah hanya 1 mobil atau 560 tabung untuk sekali angkut. Selebihnya, kami tidak bisa memenuhi permintaannya. Karena dari Pertamina langsung sudah dijatah segitu gak bisa lebih,” kata Oktofinus, Selasa (26/8).
Jumlah itu menurutnya terhitung minim jika harus memenuhi kebutuhan atau permintaan masyarakat. Sudah beberapa kali pihaknya mengajukan penambahan ke PT Pertamina, namun tidak pernah dikabulkan karena kebutuhan disesuaikan dengan kesiapan pemerintah setempat untuk memenuhi pembayaran subsidinya.
Pria berbadan sedang ini juga menyatakan, 10 agen yang memiliki izin resmi untuk bongkar-muat gas elpiji 3 Kg di SPBE-nya antara lain, Anten Anugerah Cahayatama, Dwi Citra Putra, Fajar Sidik Nurhidayah, Kopphas Mulya Sejahtera, Menes Surya Mandiri, Mulya Putra Abadi, Mulya Putra Sejahtera, Yasri Citra Prangwani, Anten Surya Saputra dan Putri Mulya Abadi.
“Sama, agen juga sering mengajukan penambahan order kiriman ke kami tapi karena keterbatasan stok yang ada di kami, akhirnya tidak bisa dipenuhi,” tambahnya. Agar bisa memenuhi permintaan masyarakat, ujar Okto, pihaknya membutuhkan sekitar 30 – 35 ton per hari.
Sementara, Kepala Bidang (Kabid) Energi pada Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Pandeglang Endin Haerudin mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan sampai ke tingkat agen. Dan sudah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) dimasing-masing zona. “Kami sudah ajukan ke Pertamina, untuk tahun 2014 ini kebutuhan Pandeglang mencapai 10 ribu tabung gas elpiji 3 Kg,” imbuhnya. (mg22/mardiana/jarkasih)