KONI Lebak Tarik Fasilitas Olahraga dari STKIP

LEBAK, SNOL–Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Lebak, menarik sejumlah fasilitas olahraga yang pernah dipinjamkan untuk kepentingan akreditasi Fakultas Pendidikan Olahraga (FPO) Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) STIA BUDHI.

Penarikan itu dilakukan pada Rabu (8/4) pukul 11.30 WIB, menyusul adanya aksi ratusan mahasiswa kampus setempat pada Selasa (7/4) lalu. Yang menuntut kelengkapan sarana – prasarana, serta fasilitas kampus yang sampai saat ini dinilai tidak sebanding dengan kebutuhan mahasiswa.

                Salah seorang yang diberikan tugas mengambil fasilitas olahraga milik KONI, Topik (23) mengatakan, dirinya hanya ditugaskan untuk mengambil alat-alat olahraga yang dulu pernah dipinjam oleh pihak kampus STKIP STIA BUDHI sekitar tahun 2011 lalu.

                “Karena sudah terlalu lama tidak dikembalikan, dan kami juga membutuhkan. Akhirnya, baru sempat hari ini (Rabu,red) diambil kembali. Saya juga dengar dari mahasiswanya sendiri, bahwa alat olahraga itu tidak pernah digunakan, hanya kepentingan akreditasi saja,” kata Topik (8/4).

                Menurutnya, daripada disimpan di kampus tidak dipakai, lebih baik diambil kembali. Karena, KONI juga lebih membutuhkan. Kalau tidak diambil, tambahnya, pihak kampus malah keenakan. “Pihak kampus biar punya sendiri lah, jangan terus-terusan meminjam,” tambahnya.

                Sementara, Pembantu Ketua (Puket) III STKIP STIA BUDHI, Wandi membenarkan, jika pihaknya pernah kekurangan fasilitas vitnes untuk proses akreditasi. Kemudian, kerjasama dengan pihak KONI yang sifatnya sewa. Dirinya mengaku, kurang begitu hapal tekhnisnya. Terkait dengan fasilitas keolahragaan untuk mahasiswa STKIP yang digunakan untuk praktek, tambahnya lagi, ada yang sewa seperti, kolam renang, gedung olaraga (GOR), dan ada juga yang sifatnya pinjam.

                “Tadi juga dari Puket IV memberitahukan, pihak lembaga sudah sepakat kalau memang barang itu miliknya KONI silahkan dibawa. Cuma, kami perlu berita acara, data tertulis sebagaimana proses awal dilakukan. Misalkan, dulu ketika melakukan peminjaman secara tertulis, pengambilanpun saya rasa harus dengan data tertulis juga,” harapnya.

                Ditariknya fasilitas olahraga milik KONI itu, bisa dimungkinkan akibat efek dari demo mahasiswa (Selasa,red). Karena, waktunya sangat berdekatan. “Ya, kalau tujuan demonya positif, dan objektif. Justru saya mendukung, tapi kalau temen-temen tidak bicara objektif atau subjektif, maka urusannya lain,” imbuhnya. (mg29/mardiana)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.