Siswa SMK Tewas Ditembus Samurai
TANGERANG,SNOL—Ahmad Arifin (16), pelajar SMK PGRI 2 Kota Tangerang tewas setelah dahinya ditembus samurai lawan dalam aksi tawuran di Taman Cikokol Kota Tangerang, Senin (6/4) siang.
Siswa yang tinggal di Jalan Daan Mogot Km 16 Kalideres Jakarta Barat tersebut terlibat tawuran antara pelajar SMK PGRI 2 melawan SMK Yuppentek Tangerang.
Tawuran pelajar itu terjadi sekitar pukul 14.0 wib di Jalan Sudirman, Kota Tangerang (dekat Taman Cikokol). Tawuran melibatkan dua sekolah yakni SMK PGRI 2 Kota Tangerang dengan SMK Yupentek Tangerang. Belasan pelajar menggunakan senjata tajam seperti pisau, clurit, panah atau tombak dan barang lainnya seperti batu dan gir.
Saksi mata di lokasi, Ending mengatakan awalnya para pelajar dari SMK PGRI 2 Tangerang berkumpul di taman dekat kantor BPN Kota Tangerang. Dari arah jembatan Sudirman, datang pelajar dari SMKN 4 Tangerang. Entah siapa yang memulai lebih dulu, kedua kubu tiba-tiba saja terlibat saling serang.
Aksi tawuran sempat membuat kemacetan di jalan Sudirman dan Jalan Perintis Kemerdekaan Kota Tangerang. Warga setempat dan pihak kepolisian berusaha mencegah tawuran. Sayangnya, karena kalah jumlah, polisi dan warga gagal menahan aksi saling serang.
Beberapa menit mereka terlibat tawuran, tiba-tiba saja sebatang samurai menancap di bagian di bagian alis mata sebelah kanan Ahmad Arifin, siswa SMK PGRI 2 Tangerang. Siswa kelas 11 itu ditusuk lawan. Dia terjatuh di dekat taman Cikokol dan ditolong oleh temannya. Selanjutnya dia dibawa ke taman depan BPN Kota Tangerang. Teman Arifin selanjutnya memberhentikan mobil kijang panther dan membawa Arifin ke RSUD Kota Tangerang dan masuk ke ruang UGD Zona Merah.
“Awalnya mereka sudah dilarang polisi, eh polisi malah diledek. Kemudian ada korban kena tombak. Korbannya dibawa ke rumah sakit naik kijang panther warna hitam. Darahnya ngocor aja,” tutur Ending kepada Satelit News di lokasi kejadian.
Di RSUD Tangerang, dia mendapatkan penanganan intensif dari dokter. Keluarga Arifin kemudian mendatangi RSUD Tangerang. Ditemui di bangsal rumah sakit, keluarga Arifin terlihat tak kuat menahan rasa tangis.
“Jangan kasih tau emak, kasihan kalau sampe tahu. Udah emak telepon suruh ke sini aja,” kata salah satu anggota keluarga yang tidak diketahui namanya di RSU Kota Tangerang, Senin (6/4). Anggota keluarga tersebut juga tak henti-hentinya menangis. Keluarga juga tidak menyangka Arifin menjadi korban dalam insiden tersebut.
Tak lama kemudian orang tua Arifin tiba di RSUD Kota Tangerang. Suasana tangis kembali pecah. Mereka berpelukan di depan ruang tunggu UGD. Teman-teman sekolah Arifin juga terus berdatangan namun terlihat panik dan takut. Mereka hanya berkumpul di tempat parkir RSUD sambil menunggu kabar baik.
Kapolsek Tangerang, Kompol Bambang membenarkan adanya tawuran pelajar tersebut. Insiden itu terjadi sekitar pukul 14.00 wib yang melibatkan SMK PGRI 2 Tangerang dengan SMK Yupentek Tangerang di taman dekat Samsat Kota Tangerang.
“Korbannya Ahmad Arifin, kelahiran 31 juli 1999 dari SMK PGRI 2. Korban sempat dibawa ke rumah sakit dan mendapat penanganan intensif oleh dokter RSUD Kota Tangerang tapi korban tidak dapat tertolong,” jelasnya saat dihubungi semalam.
Bambang menerangkan, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi diantaranya, rekan korban sesama pelajar SMK PGRI 2, Alfian Dwi Cahyo dan Wahyu Ramadhani. Menurutnya, korban terkena luka bacok pada bagian alis mata sebelah kanan dan samurai masih menancap dialis korban.
“Pelaku masih belum diketahui identitasnya. Ini masih dalam penyelidikan petugas dan memeriksa keterangan saksi di lapangan. Tapi kita sudah mengamankan barang bukti berupa samurai,” ungkapnya. (uis/gatot)