Festival Kaulinan Budak Lembur Jadi Tontonan
PANDEGLANG,SNOL—Sebanyak 172 peserta yang merupakan perwakilan dari 16 sekolah dasar (SD) di zona I, berkompetisi dalam festival kaulinan budak lembur yang digelar di halaman Makodim 0601 Pandeglang. Kegiatan itu digelar dalam rangka
melestarikan budaya tradisional, serta kesenian khas orang “lembur” (kampung).
Kegiatan itu memperlombakan sekitar 8 jenis kaulinan (permainan) diantaranya, Engrang (jajangkungan), Gangsing, Babatokan, Gagandongan, Dampuh atau Tejeh, Pande, Gobag, Ceceletokan, Engkle, Dingklok dan Gatrik. Yang kesemuanya dimainkan secara estafet, sekaligus melatih ketangkasan anak-anak.
Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan dan Promosi Pariwisata pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disparpora) Kabupaten Pandeglang Imron Mulyana menyatakan, permainan yang diperlombakan merupakan jenis permainan tradisional yang saat ini sudah sangat jarang terlihat lagi.
“Permainannya sederhana, murah, mudah. Tapi menggembirakan, melatih ketangkasan, kecepatan, dan ketepatan,” kata Imron, Selasa (24/3).
Menurutnya, keterlibatan anak-anak SD dalam kegiatan itu merupakan partisipasi dalam mendidik serta menanamkan keterampilan mereka. Anak-anak harus dilatih secara kelompok dan kerja tim, sehingga bisa tumbuh jiwa sportifitas yang tinggi.
Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi yang berkesempatan membuka acara menyatakan, sejalan dengan kemajuan teknologi, jangan sampai budaya daerah sirna oleh kemajuan zaman. Karena, merupakan akar budaya bangsa yang diwariskan oleh para pendahulu.
“Kita harus terus melestarikan budaya lokal Pandeglang, yang merupakan akar budaya bangsa. Mudah–mudahan budaya daerah tidak mudah hilang begitu saja, tergilas zaman,” ungkap Erwan.
Dengan adanya festival ini, diharapkan menjadi semangat gerakan pelestarian budaya khas Pandeglang yang selama ini hampir punah. Diluar itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan tali silaturahmi antar pemerintah daerah dengan masyarakat, dan masyarakat dengan semua pihak.
“Ini mengingatkan kita semua, untuk turut aktif dalam upaya pelestarian kesenian juga budaya, yang melekat pada masyarakat Pandeglang,” ujarnya, seraya menyatakan, ini tontonan unik tapi menarik, yang bisa menghibur dan mengingatkan masa kecil dulu. (mardiana)