Pelabuhan Jadi Lintasan Narkoba dan Imigran
SERANG,SNOL—Pelabuhan dinilai menjadi lokasi strategis sebagai lintasan peredaran narkoba, dan imigran gelap. Hal itu terjadi diduga akibat lemahnya pengawasan yang dilakukan pihak terkait, termasuk pemerintah.
Ketua Asosiasi Logistik dan Forwader Indonesia (ALFI) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Banten Ali Nurdin mengatakan, di Banten ada sekitar 41 pelabuhan laut. Pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah, dinilai kurang maksimal. Akhirnya, terjadi tindakan penyimpangan hukum.
“Pelabuhan ini kan sebagai sumber pendapatan daerah, sudah seyogyanya diawasi dan dikelola dengan baik. Agar tidak dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab,” kata Ali, saat ditemui usai audiensi dengan Sekretaris Daerah (Sekda) Banten, dan jajarannya di ruang rapat Sekda di KP3B, Curug, Kota Serang, Senin (23/3).
Ali tidak menjelaskan secara detail, pelabuhan mana yang sering dilalui oleh imigran gelap dan jadi jembatan peredaran narkoba. Ia lebih menekankan pada pengawasan, yang harus dilakukan ekstra oleh Pemprov. Terutama pelabuhan laut yang berada diwilayah Serang dan Cilegon seperti, Pelabuhan Bojonegara, Pelabuhan Anyer dan yang lainnya.
“Mari kita jaga bersama-sama aset pelabuhan laut kita,” tambah mantan Wakil Ketua Hipmi Banten ini.
Ditambahkannya, selain pengawasan, manajemen pengelolaan pelabuhan juga harus dilakukan dengan baik. Jangan sampai merugikan masyarakat, salah satunya soal waktu. “Pelayanan peti kemas di Singapura hanya tiga hari, di Indonesia bisa lebih dari seminggu. Ini jadi masalah, soalnya ongkos yang dibayar warga terutama yang membawa barang, jauh lebih mahal,” ujarnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Sekda Banten Kurdi Matin, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Banten Revri Aroes, dan para pengurus ALFI DPW Banten.
Sekda Banten Kurdi Matin menyatakan, pengawasan disetiap pelabuhan di Banten, sudah dikoordinasikan dengan aparat keamanan. Oleh karena itu, peran serta ALFI DPW Banten sangat dinantikan. “ALFI Banten harus berperan membantu pemerintah, dan juga mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat. Terutama, pengusaha lokal yang ada di pelabuhan,” imbuhnya. (ahmadi/mardiana)