Pabrik Tempe Ludes Terbakar

LEBAK,SNOL–Masyarakat Kaduagung Timur sontak panik, menyusul peristiwa kebakaran yang terjadi di pabrik tempe, tepatnya di Kampung Kaduagung Pasir RT 08/04, Desa Kaduagung

Timur Kecamatan Cibadak Kabupaten Lebak, Sabtu (21/3) malam. Warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun sedikitnya 4 unit motor milik karyawan pabrik setempat jenis Satria F, Honda Blead, Supra X dan Mio J, hangus dilalap api. Selain itu, seluruh peralatan produksi tempe, lemari pakaian, lemari makanan, kursi, empat karung kacang kedelai dan barang berharga lainnya juga turut terbakar. Diperkirakan kerugian materi mencapai Rp 200 juta.

Informasi yang dihimpun, kebakaran berawal ketika sebuah tungku yang sedang digunakan memasak kacang kedelai untuk bahan tempe ditinggalkan karyawannya. Api yang terus membesar, menjalar dari kayu bakar ke motor yang sedang diparkir di dalam rumah hingga kejalur listrik yang mengakibatkan api membesar, serta terdengar ledakan yang keras.

Api baru dapat dipadamkan setelah sekitar 2 jam setelah kejadian. Warga dan karyawan pabrik bergotong royong memadamkan api menggunakan peralatan seadanya seperti ember, tong dan beberapa alat lainnya. Pemadaman api juga sempat terhambat akibat kekurangan air.

Saksi mata Yanto (30) mengatakan, kejadian diketahui dari listrik yang mati seketika dan kobaran api membesar dari belakang rumah. Saat itu, ia langsung lari ke belakang sambil teriak minta tolong warga sekitar. Ia juga mengaku sempat berusaha ingin menyelamatkan kendaraan roda duanya yang diparkir di dalam rumah tapi usahanya tidak membuahkan hasil.

“Empat motor yang terbakar mengeluarkan ledakan keras. Saya takut dan mundur lagi menjauh dari lokasi. Ratusan wargapun langsung berdatangan membawa peralatan seadanya untuk memadamkan api yang semakin membesar. Sekitar dua jam kami berusaha memadamkan api, Alhamdulliah, api dan baranya dapat dipadamkan,” kata Yanto.

Setelah api padam, tiga mobil pemadam kebakaran (Damkar) dan pihak kepolisian mulai berdatangan. “Ya, mobil Damkar juga percuma. Api dan baranya sudah bisa dijinakan oleh warga,” tambahnya.

Pemilik rumah dan pabrik tempe Saniman (55) mengatakan, dirinya memasak kedelai untuk bahan tempe. Biasanya tidak ditinggalkan, selalu diawasi. Berhubung ada undangan tahlil dari tetangganya, ia meninggalkannya dan menitipkan kepada anak dan istrinya.

“Posisi anak dan istri saya saat itu sedang di depan rumah. Mungkin lupa melihat kembali bahan tempe yang sedang dimasak itu. Pulang tahlilan, saya kaget banyak orang dan api sudah sangat besar. Saya shock dan kaget serta tidak sadarkan diri melihat rumah saya hangus terbakar. Mungkin ini cobaan dan musibah untuk keluarga saya,” ujarnya sambil bersedih.

Beruntung sekitar 11 buah tabung gas LPG ukuran 3 Kg yang ada di dalam rumahnya tidak ikut terbakar.  Kalau terbakar, dipastikan api tambah besar dan merambat ke rumah tetangganya.

“Saya sangat berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebak supaya bisa membantu usaha kami ini. Sekarang kami sudah tidak punya apa-apa lagi. Apapun bantuan yang diberikan, dengan senang hati kami akan menerimnya,” harapanya. (mg29/mardiana/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.