Jembatan Jalur Naga Kelapa Dua Ambruk

KELAPA DUA,SNOL—Jembatan jalur naga, akses alternatif menuju Kelurahan Kelapa Dua dan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua Kabupaten Tangerang ambruk, Kamis (19/3).

Tidak ada korban dalam insiden ambruknya jembatan ini. Warga menduga penyebab ambruknya jembatan karena kayu dan bambu yang digunakan sudah lapuk dimakan usia.

            Pantauan Satelit News, sejumlah warga berusaha membangun kembali jembatan jalur naga setelah roboh dengan bambu dan kayu. Jembatan ini tidak bisa dipermanen karena bukan aset desa maupun aset Kabupaten Tangerang, melainkan milik pihak swasta.

            Tokoh Masyarakat Bojong Nangka Gunasih mengatakan, ia bersama warga sengaja membangun jembatan ini dengan bahan apa adanya. Karena disamping untuk kepentingan umum, juga sebagai jalur alternatif menuju Jalan Raya Karawaci-Legok. Pihaknya berharap pemilik tanah mengizinkan untuk dibangun jembatan permanen bagi masyarakat.

            “Saya berharap PT UNTAR bisa membangun jembatan ini permanen, karena untuk kepentingan orang banyak,” ujarnya.

            Lanjut Gunasih, jembatan yang mengunakan bambu ini setiap 8 bulan sekali selalu diperbaiki warga. Karena setiap harinya bisa ratusan motor yang lewat jalan alternatif tersebut, terutama warga Perumahan Binong Kelurahan Binong, Kelurahan Bojong Nangka, Kelurahan Kelapa Dua dan warga lainnya.

            “Jembatan alternatif ini dinamakan jalur naga karena jalan yang rawan rampok kalau malam hari. Karena di samping jalannya yang gelap tanpa penerangan, juga jauh dari rumah. Tetapi jalan ini merupakan jalan yang paling ramai dan efisien digunakan warga pada siang hari,” jelasnya.

            Warga Kelapa Dua, Sukun mengungkapkan, ambruknya jembatan ini sangat menyulitkan para pengendara karena harus memutar jauh ke arah Bojong Nangka. Ia pun dengan sukarela bersama warga lainnya membangun kembali jembatan tersebut karena untuk kepentingan bersama.

            “Jembatan ini dibangun dengan bahan seadanya serta tanpa bantuan warga, hanya sukarela pengguna jalan saja,” ungkapnya.

            Senada, salah satu pengendara motor, Hendra Sucipto mengucapkan terima kasih kepada warga yang mau membangun jembatan tersebut. Ia juga mengharapkan supaya jembatan itu bisa dibangun permanen, serta bisa bebas digunakan warga seterusnya.

            “Kalau jembatan ini sampai roboh semua, gimana nasib para pengguna jalan beserta warga sekitar. Nnantinya yang ada daerah ini juga rawan rampok lagi. PT UNTAR harus melihat masyarakat sekitar yang lebih membutuhkan jalan alternatif ini. Saya mohon jembatan itu bisa dibangun permanen,” pungkasnya. (mg26/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.