Korban Keracunan di Pandeglang Jadi 129 Orang
PANDEGLANG,SNOL–Korban keracunan di Kampung Cileuksa Desa Bandung Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang, terus bertambah. Hingga Selasa (23/2), jumlahnya mencapai sekitar 129 orang, sehingga Pemkab setempat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).
Informasi yang dihimpun, penambahan korban keracunan cukup signifikan. Pada Senin (22/2) lalu tercatat sekitar 82 orang, sehari kemudian (Selasa, 23/2) bertambah sekitar 47 orang. Dengan total keseluruhan mencapai 129 orang, yang semuanya merupakan warga RT.02/01 kampung setempat.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Pandeglang Deden Kuswan menyatakan, penetapan status KLB itu selain jumlahnya yang cukup banyak, kejadian penularannya juga cepat dan diperlukan upaya melokalisir para korban yang sudah terkena keracunan.
“Sebagian besar masih dirawat di rumah warga, posko kesehatan dan beberapa lokasi lainnya di kampung itu. Korban yang dirujuk ke Rumah Sakit (RS) Berkah sekitar 4 orang, ada juga beberapa lainnya yang dilarikan ke Klinik di wilayah Cikole,” kata Deden.
Guna menanggulangi para korban, selain menurunkan tim medis dari Puskesmas Banjar dan petugas Dinkes, pihaknya juga dibantu oleh petugas medis dari Dinkes Provinsi Banten, serta beberapa tim dari Kementrian Kesehatan Pusat. Termasuk membantu pengadaan obat-obatan serta kebutuhan lainnya yang dibutuhkan para korban.
Asisten Daerah (Asda) I bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Setda Pandeglang Utuy Setiadi mengatakan, bagi pasien yang dirujuk dan dirawat di RSUD Berkah Pandeglang, akan dibebaskan dari segala biaya perawatan dan obat-obatan.
“Kami bekerjasama dengan seluruh pihak dalam menanganinya. Mereka yang dirawat di RSUD Berkah ditanggung pembiayaannya oleh Pemda,” ujarnya.
Utuy mengaku prihatin dengan kejadian tersebut. Dia berharap masyarakat tetap waspada serta berhati-hati dalam mengkonsumsi makanan. Jangan sampai hal seperti itu terjadi lagi.
Anggota Komisi IV DPRD Pandeglang Ade Muamar menyayangkan kejadian tersebut. Dia berharap selain menjaga kesehatan lingkungan sekitar, masyarakat juga harus menjaga kesehatan dirinya masing-masing dengan menjaga pola makan dan berhati-hati dalam mengolah makanan.
“Ini peringatan buat kita semua. Hal paling penting sekarang bagaimana menanggulangi para korban dan mencegah jangan sampai terjadi lagi,” harapnya.
Sampai saat ini, Dinkes dan Polres Pandeglang masih menunggu hasil uji labolatorium dari sampel makanan dan beberapa alat bukti lainnya yang sudah disita dari lokasi. Uji lab makanan dilakukan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BBTKL-PPM) Pusat.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 82 warga Kampung Cileuksa Desa Bandung, keracunan massal. Sedikitnya, 82 warga Kampung Cileuksa Desa Bandung Kecamatan Banjar Kabupaten Pandeglang mengalami keracunan massal. Sebagian besar dirawat di rumah warga sekitar, dan di rumah masing-masing, Sabtu (21/2).
Sebagian lainnya terpaksa dilarikan ke klinik di wilayah Cikole dan RSUD Berkah Pandeglang. Sumber keracunan diduga berasal dari makanan di tempat hajatan.
Awalnya, pada Sabtu (21/2) sekitar pukul 19.00 Wib lalu, seorang warga Rt.02/01 Kampung Cileuksa Ny. Khodijah menggelar hajatan. Ia mengundang warga sekitar dan meminta bantuan tetangganya untuk memasak mempersiapkan makanan di rumahnya.
Entah kenapa, selang beberapa jam kemudian, sejumlah tamu undangan yang juga warga sekitar mengalami mual, pusing dan demam (panas tinggi). Bahkan, satu diantara mereka sampai mengalami kejang-kejang dan harus puluhan kali baung air besar (BAB). (mardiana/jarkasih)