Tangerang Culinary Night Dievaluasi
TANGERANG,SNOL Pagelaran Tangerang Culinary Night sebagai ajang promosi makanan dan budaya Kota Tangerang mulai menemui hambatan.
Sebagian warga setempat yang tinggal di sepanjang Kali Pasir menolak adanya motif lampion sebagai bentuk hiasan di acara tersebut yang dianggap melambangkan ciri khas satu etnis tertentu. Hal itu membuat panitia melakukan kajian ulang terkait teknis pelaksanaannya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Said Enda Wiyanto mengatakan, pihaknya memang masih membahas pelaksanaan culinary night tersebut sebagai kalender kegiatan masyarakat. Namun kata Said, hal ini bukan karena adanya penolakan dari warga tetapi memang setiap pagelaran ini pihaknya ingin memberikan tema yang berbeda.
“Ya kalau kemarin soal motifnya aja yang sedikit membuat warga keberatan, makanya sedang kita susun bahwa ini benar-benar dikemas oleh masyarakat dengan menerima masukan dan saran-saran yang ada, kita terbuka kok,” kata Said saat dihubungi semalam.
Said mengungkapkan, sebagai bentuk evaluasi sudah banyak masyarakat, pedagang termasuk dari media juga yang datang untuk menyampaikan gagasannya.
Menurutnya, jadwal culinary night ini juga akan dibuat kejutan jadi bukan dihentikan. “Kalau terjadwal terkesan seperti pasar malam, makanya kita buat masyarakat untuk bertanya-tanya jadi kan ngangenin. Pokoknya kita ingin tampil berbeda di tahun 2015,” klaimnya.
Salah seorang warga Kali Pasir, Tangerang, Muhammad Yusuf mengatakan, bahwa penyelenggaraan culinary night harus dievaluasi dan benar-benar melibatkan masyarakat setempat. Karena apabila tidak meminta masukan kepada masyarakat setempat dikhawatirkan penolakan atau rasa keberatan seperti keberadaan lampion kembali terjadi. “Kan ada saja salah paham kalau tidak ada komunikasi,” katanya.
Yusuf menambahkan, pagelaran culinary night juga telah membuat kemacetan yang cukup banyak. Seharusnya, kata Yusuf, ini harus diantisipasi dengan penyediaan lahan parkir. Jangan sampai acara yang digelar ini membuat pengguna jalan lain terganggu.(uis/made/satelitnews)