9 Kecamatan Kota Tangerang Dikepung Banjir
TANGERANG, SNOL Memasuki musim penghujan, Pemerintah Kota Tangerang mewaspadai datangnya banjir. Dari 13 kecamatan yang ada, sembilan diantaranya terancam dikepung banjir yang tersebar di puluhan titik.
Banjir umumnya terjadi bila hujan mengguyur deras dan mendapat air kiriman dari Bogor. Untuk mengantisipasinya, Pemkot menyediakan anggaran sebesar 60 miliar di tahun 2015.
“Itu belum yang anggaran dari Pusat yang mencapai Rp 200 miliar, bahkan untuk Kali Cisadane dalam anggaran perubahan pemerintah pusat yang mencapai Rp 1,5 sampai 1,9 triliun secara multi years,” jelas Walikota Tangerang, Arief R Wismansyah seusai mengikuti apel siaga banjir di Puspem Kota Tangerang, Selasa (7/1).
Arief mengatakan, dari semua titik yang ada akan menjadi konsentrasi, seperti Kali Angke jika meluap ada empat kecamatan terendam, yakni Ciledug, Karang Tengah, Pinang dan Cipondoh. Andai Kali Cisadane jika meluap yang terkena banjir seperti Karawaci, Tangerang dan Neglasari.
Kemudian, apabila Kali Sabi yang meluap bisa berdampak ke kecamatan Cibodas, Periuk dan sampai ke Kecamatan Jatiuwung.
“Jadi memang semua titik itu menjadi prioritas kita, mudah-mudahan dengan mengandalkan sumber daya yang ada terkait infrastruktur dan koordinasi dengan pemerintah pusat, Pak Menteri bisa membantu masalah titik-titik banjir yang ada di Kota Tangerang,” ujarnya.
Arief menuturkan, dari prediksi dan informasi BMKG, curah hujan tinggi berada di pertengahan bulan Januari. Bahkan saat ini hujan datang hampir setiap hari di siang maupun malam hari, baik dengan intensitas ringan maupun besar. Menurutnya, efek dari cuaca di Bogor akan berdampak pada wilayah Kota Tangerang.
“Tapi informasinya dari pagi tadi masih siaga IV, saya berharap walaupun diguyur hujan Kota Tangerang tidak mengalami kebanjiran. Tahun ini kita antisipasi dengan normalisasi lima sungai yaitu Sungai Cisadane, Cirarab, Sabi, Angke dan Kali Cantiga. Mudah-mudahan dua sampai tiga tahun kedepan bisa diselesaikan,” jelasnya.
Arief menambahkan, penanganan bencana banjir di Kota Tangerang tidak hanya dititikberatkan pada penyiapan evakuasi, tapi juga pembangunan infrastrukturnya. Dalam penanganan banjir pihaknya juga mengharapkan peran serta masyarakat.
“Saya juga instruksikan Camat dan Lurah untuk menggelar kerja bakti. Dukungan masyarakat sangat diperlukan, program normalisasi contohnya memerlukan kerjasama dan pengertian masyarakat,” tuturnya.
Untuk melihat kesiapan Pemkot Tangerang menghadapi bencana alam yang identik dengan banjir, kemarin digelar Apel Siaga Bencana yang melibatkan berbagai unsur diantaranya pasukan siaga bencana dari unsur TNI, Polri, Tagana, Satpol PP, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air serta Dinas Kesehatan dan Dinas Kebersihan dan Pertamanan dan juga relawan.
Komandan Kodim 0506 Tangerang, Letnan Kolonel (Inf) Irhamni Zainal mengatakan, dalam membantu Pemkot Tangerang menghadapi banjir, pihaknya sudah menyiapkan baik personel dan materil. Dari TNI AD disiapkan 8.000 personel yang ada di wilayah Tangerang Raya akan turut membantu. Kemudian untuk perlengkapan pihaknya menyediakan tenda, perlengkapan dapur lapangan, perahu karet, rumah sakit Kesdim, dan ratusan motor Babinsa yang bertugas untuk memonitor titik-titik banjir untuk diinformasikan ke BPBD yang selanjutnya sama-sama turun ke lapangan.
“Jadi kita sudah siapkan semuanya, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa kalaupun nantinya terjadi kita sudah siap, namun rekan-rekan BUMN dan perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Tangerang sudah memberikan kepastian kepada kita apabila ingin membantu logistik untuk korban bencana di Kota Tangerang,” jelasnya.
Setelah apel diilanjutkan dengan peragaan simulasi penanganan bencana banjir. Dalam apel tersebut masing-masing pasukan siaga bencana menghadirkan perlengkapan evakuasi seperti perahu karet dan perahu aluminium kendaraan roda empat, truk, dan lainnya.(uis/made/satelitnews)