Sungai Cimoyan Tercemar, Diduga dari Penambangan Pasir
PANDEGLANG,SNOL Sungai Cimoyan di Desa Bungurcopong Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang rusak dan tercemar oleh kotoran atau limbah.
Warga yang biasa menggunakan air sungai itu menyesalkan terjadinya pencemaran yang diduga berasal dari aktifitas penambangan pasir.
Warga beberapa desa biasanya memanfaatkan air sungai Cimoyan untuk kebutuhan mencuci, mandi dan beberapa keperluan lainnya. Namun kini, kondisi airnya keruh dan kotor. Penambangan pasir yang ada di beberapa Kampung di Desa Keusik Kecamatan Banjarsari Kabupaten Pandeglang, diduga menjadi penyebab pencemaran aliran sungai tersebut.
Salah seorang warga Bungurcopong Kecamatan Picung, Neng Meri mengatakan, warga menjadikan aliran sungai itu sebagai satu-satunya sumber air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Bukan hanya untuk Mandi, Cuci dan Kakus (MCK), tapi juga untuk kebutuhan minum dan sebagainya.
“Ya, dulu sih airnya jernih. Warga disini juga banyak yang menggunakan, tapi akhir-akhir ini airnya jadi keruh dan bau,” kata Meri, Rabu (22/10).
Senada disampaikan warga lainnya, yang selama ini menggunakan air tersebut. Bahkan, belakangan ini warga banyak yang mengandalkan air dari musholla atau masjid setempat untuk kebutuhan mandi dan minum.
Pjs Kepala Desa (Kades) Bungurcopong Kecamatan Picung Mahfudin, mengaku sering mendapatkan laporan dan keluhan warganya terkait kondisi air aliran sungai itu. Ia bersama aparatur desa setempat berusaha mencari penyebab dari perubahan aliran sungai itu.
“Sungai Cimoyan ini cukup vital bagi masyarakatnya. Warga dibeberapa desa lainnya juga mengeluhkan hal yang sama. Seperti di Kecamatan Patia, khususnya Desa Pasirgadung. Pokoknya desa-desa di sepanjang aliran sungai ini saja,” ujarnya.
Ia berusaha mengkoordinasikan dengan aparat kecamatan, dalam rangka mencari solusi terbaik atas persoalan yang dikeluhkan warganya itu. (mg22/mardiana/satelitnews)