Walikota Cilegon tak Sanggup Tekan Angka Pengangguran
CILEGON,SNOL Banyaknya industri yang tersebar di wilayah Kota Cilegon, tidak berimbas pada penurunan jumlah angka pengangguran di kota tersebut.
Bahkan pada tahun 2014, jumlah pengangguran akan semakin membludak seiring rencana PHK besar besaran karyawan outsourcing PT Krakatau Steel.
Walikota Cilegon, Tb Iman Ariyadi mengaku sudah tidak sanggup mengatasi semakin naiknya jumlah pengangguran tersebut. Ia mengajak anggota DPRD Cilegon agar turut serta memperhatikan nasib pengangguran.
“Pemerintah sangat berharap agar pimpinan dan anggota dewan yang baru bisa membahas secara serius nasib pengangguran yang kami khawatirkan akan bertambah karena akan ada rencana PHK dari PT KS,” ungkap Iman saat pengambilan sumpah janji pimpinan DPRD Cilegon dalam rapat paripurna, Senin (6/10) lalu.
Setelah pimpinan dewan dilantik, Iman berharap agar bersama seluruh anggota dengan mencarikan solusi dan pemikiran dengan mensiasati isu PHK tersebut.
“Nasib buruh outsourcing PT KS mengharapkan bantuan dan solusi dari pemerintah dan dewan. Mari kita sama sama berbuat sesuatu untuk membantu para buruh itu,” sambung Iman.
Ketua DPRD Cilegon, Fakih Usman Umar menyatakan siap melakukan langkah untuk mencarikan solusi terkait rencana PHK buruh outsourcing PT KS.
“Sudah pasti masalah buruh outsourcing menjadi atensi khusus dewan. Secepatnya kita akan lakukan langkah bersama pimpinan dan anggota dewan lainnya,” ungkap Fakih.
Langkah yang akan dilakukan bisa saja memanggil manajemen PT KS guna melakukan klarifikasi. Namun demikian sebelum melakukan langkah dan kebijakan pemanggilan, pihaknya akan membahas secara internal terlebih dahulu dengan fraksi fraksi di DPRD.
Rencana PHK massal yang akan dilakukan oleh PT Krakatau Steel terhadap 1500 buruh outsourcing, disambut ratusan buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Buruh Krakatau Steel (FSBKS) dengan ancaman unjuk rasa besar-besaran.
Direktur SDM dan Umum PT KS Dadang Danusiri mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut pihaknya telah membeberkan persoalan yang menimpa PT KS. Ia mengatakan bahwa salah satu kondisi yang menyebabkan Perusahaan BUMN Tersebut dalam kondisi keterpurukan dikarenakan oleh kondisi pasar baja internasional yang over supply, sehingga berimbas pada anjloknya harga baja dipasaran.
“Supply dan demand baja dipasar internasional itu tidak berimbang, akibatnya berimbas pada harga baja kita merosot,” ujar Dadang
Kondisi tersebut tidak hanya menimpa PT KS saja, namun kurang lebih dari 50 persen perusahaan baja didunia juga mengalami hal yang sama bahkan harus menggulung tikar keberlangsungan usaha perusahaan.
Tidak itu saja, naiknya harga gas yang selama ini digunakan sebagai bahan baku utama produksi mengalami kenaikan secara signifikan ditambah kenaikan tarif daya listrik untuk industri yang mencapai 68 persen pada tahun ini.
“Kami terpaksa menghentikan unit produksi yang berbasis gas sejak awal tahun 2013,beberapa yang kita tutup pada unit produksi KS yakni Direct Reduction, SSP 1 dan SSP 2,” terangnya.(bar/zal/bnn/satelitnews)