Desa Taban Diteror Kera, 13 Terluka
JAMBE,SNOL Seekor kera liar meneror warga dua kampung di Desa Taban Kecamatan Jambe Kabupaten Tangerang. Dalam satu minggu terakhir, 13 orang terluka akibat digigit kera yang berasal dari hutan sekitar desa.
Korban-korban luka diantara lain Antai (40), Sabiin (43), Hasanudin (33), Marsa (60), Abas (33), dan korban yang lain-lain termasuk Noval, balita berumur 3,5 tahun. Korban kebanyakan mengalami luka-luka di bagian tangan dan kaki. Mereka mengaku gatal-gatal dan berair di luka tersebut. Dua diantara korban dibawa ke RS Cipto Mangun Kusumo untuk menjalani perawatan.
Saefudin, tokoh masyarakat Desa Taban mengatakan setiap hari monyet tersebut masuk ke pemukiman warga untuk mencari makan. Hewan mamalia itu datang mencari makan setiap pagi, siang dan sore hari ketika kelaparan. Kera yang diketahui memiliki ekor panjang itu akan menyerang warga jika diusir ketika mencari makan.
“Monyet liar tersebut datang ke pemukiman sudah sejak seminggu yang lalu. Dalam seminggu monyet tersebut sudah melukai sebanyak 13 warga yang ada di kampung Ancol dan Taban di Desa Taban Kecamatan Jambe. Kita tidak tahu monyet itu punya siapa dan datang dari mana,” kata Syaefudin.
Pria yang tinggal di RT 08/04 Desa Ancol Pasir Kecamatan Jambe itu menjelaskan saat ini warga merasa sangat khawatir setiap kali keluar rumah. Bahkan warga mempersenjatai dengan kayu untuk persiapan apabila sewaktu-waktu monyet itu datang.
“Jumlah monyetnya saya kurang begitu tahu. Tapi kalau yang saya lihat ada satu. Setelah menggigit warga, biasanya monyet lari ke hutan. Jadi monyet tersebut suka datang tiba-tiba. Ada warga yang lagi ngopi tiba-tiba diserang dan ada anak-anak yang bermain juga digigit, bahkan ada yang sampai masuk ke rumah,” ungkapnya.
Pihaknya sudah meminta bantuan kepada Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) karena senapan milik warga yang kecil tidak bisa mengatasi monyet itu. Sampai saat ini, pihaknya belum melapor ke pihak kepolisian namun dia berharap agar kepala desa bisa tanggap dengan kejadian ini.
“Saya berharap ada yang membantu agar tidak ada korban lagi yang berjatuhan,” ujarnya.
Camat Jambe Rudi Lesmana membenarkan adanya monyet liar yang mengamuk di Pasir Ancol dan Desa Taban hingga melukai warga. Menurutnya monyet tersebut hanya berjumlah 1 ekor dan tidak diketahui asalnya. Sampai saat inipun warga kesulitan me-nangkap hewan yang membuat resah. Warga beberapa kali melakukan pengepungan namun berhasil lolos.
“Monyetnya kalau didiemin tidak menyerang, tapi kalau ada yang menyerang dia menyerang balik. Warga sudah mencoba menembak monyet liar ini dengan senapan angin biasa tapi tidak ngaruh,”ungkap Rudi, kemarin.
Saat ditanya apakah ada korban yang terkena rabies akibat gigitan monyet ini, Rudi mengetahui belum mendapat kabar dari masyarakat atau aparat desa terkait.
“Yang saya tahu korban dirawat ke Puskesmas dan klinik yang dekat kampung itu. Posisi monyet ini ada di pinggiran desa, bukan di tengah pemukiman warga. Saya juga heran, sudah beberapa kali dikepung bisa lolos terus,”katanya.
Senin ini pihaknya akan berkoordinasi dengan Koramil dan Polsek Tigaraksa, terkait penggunaan izin senjata Perbakin dan organik untuk menembak monyet ini.
“Informasi sementara Danramil mau ke Kodim dan Perbakin untuk koordinasi terkait hal ini. Karena senapan organik tidak sembarangan dipakai,”tandasnya seraya mengatakan monyet tersebut terkadang diam di kuburan.
Joko Sariyanto, Ketua Bidang Berburu Pengurus Cabang (Pengcab) Persatuan Menembak Indonesia (Perbakin) Kota Tangerang mengungkapkan pihaknya menurunkan empat orang anggota untuk melakukan perburuan kera-kera yang berkeliaran di Kampung Ancol Pasir, Desa Taban Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, Minggu (31/8).
Anggota Perbakin diturunkan setelah mendapatkan permintaan bantuan dari salah seorang warga Desa Taban terkait kemunculan kera liar di wilayah mereka. Pada perburuan kemarin, Perbakin Kota Tangerang belum memperoleh hasil apapun.
Joko menyatakan, pihaknya akan kembali mendatangi lokasi pekan depan dengan membawa dua ekor anjing pelacak dan jumlah anggota rombongan lebih banyak. Anjing pelacak bertugas mencari keberadaan kera liar yang bersembunyi di alang-alang dekat pemukiman warga.
“Kami menyiapkan senapan angin standar untuk berburu dengan lisensi kepolisian. Senjata ini cukup untuk merubuhkan kera-kera liar itu,”tandas Joko.(uis/aditya/gatot/satelitnews)