Demo, Jalan Puloampel dan Bojonegara Diblokir
BOJONEGARA,SNOL—Ratusan warga Kecamatan Puloampel dan Bojonegara Kabupaten Serang, melakukan aksi blokir jalan nasional, di depan kantor Kecamatan Bojonegara, Senin (25/8). Massa memprotes Pemprov Banten yang terkesan tidak peduli dengan kondisi Jalan Raya Bojonegara-Merak yang rusak parah.
Akibat adanya aksi ini arus lalulintas di Jalan Raya Bojonegara macet total. Ratusan truk dan kendaraan dari arah Cilegon maupun sebaliknya, terjebak kemacetan hingga mencapai dua kilometar. Aksi blokir jalan ini pun mendapat keluhan dari para pengendara roda dua dan rida empat yang melintas.
Salah seorang pengendara roda empat Iip Djulianto, mengaku dirinya terjebak macet hingga dua jam. “Sudah dua jam mas mobil saya tidak bisa bergerak sama sekali,” katanya.
Adanya aksi blokir jalan ini, kata Iip, sangat menggangu aktifitas pengguna jalan. “Rencananya saya mau nganterin roti pesanan ke Puloampel, namun karena ada demo ini jadinya terhambat,” keluhya.
Selang beberapa jam kemudian, sejumlah perwakilan pendemo yang baru selesai melakukan audiensi dengan pejabat Dinas Bina Marga dan pihak kecamatan, keluar dari ruangan. Setelah melakukan mediasi diketahui bahwa tuntutan warga tidak bisa dipenuhi seluruhannya.
“Terkait tuntutan warga, kita tidak bisa penuhi seluruhnya seperti Penerangan Jalan Umum (PJU) dan jalur alteri ke laut, karena itu kebijakan kabupaten. Perbaikan jalan juga tidak bisa dilakukan, kita hanya bisa melakukan pemeliharaan,” ujar Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten HM Husni, usai melakukan mediasi di kantor Kecamatan Bojonegara.
Husni menjelaskan, menurut surat keputusan Gubernur Banten bahwa Jalan Raya Serdang-Bojonegara tersebut dahulunya jalan provinsi. Namun, saat ini sudah berubah menjadi strategis jalan nasional, anggaran pembangunannya kini ada di pemerintah pusat. “Terkait tuntutan warga kita akan lakukan pemeliharaan,” katanya.
Pemprov Banten akan mengajukan ke Pemerintahan Pusat agar segera dilakukan perbaikan jalan di wilayah Bojonegara tersebut.
Koordinator aksi, Syafrudin Nur mengatakan, warga akan menunggu tindakan pemerintah selama satu minggu kedepan. Jika tidak ada perbaikan maka pihaknya akan kembali melakukan aksi pemblokiran. “Ya kita lihat saja satu minggu kedepan, mereka sudah janji akan lakukan perawatan. Kalau tidak dilakukan, maka jalan ini akan kita blokir lagi dengan masa yang lebih banyak,” ungkapnya.
Setelah memberikan penjelasan, warga dan para pejabat menandatangani kesepakatan di atas spanduk. Selanjutnya para pengunjuk rasa membubarkan diri dengan tertib dan kendaraan yang sempat mengantre sepanjang dua kilometer kembali bisa melintas. (mg13/jarkasih)