Bazar Kuliner Masjid Agung Nurul Ikhlas Diserbu

CILEGON,SNOL– Masyarakat Kota Cilegon menggelar bazar kuliner di halaman Masjid Agung Nurul Ikhlas, Kamis (3/7). Beragam menu berbuka puasa dan kuliner lainnya memenuhi puluhan stand bazar. Masyarakat pun merespon positif dengan mengunjungi bazar di bulan ramadhan ini sambil menunggu waktu berbuka puasa.

Pantauan wartawan, terdapat puluhan stand kuliner yang beroperasi hingga akhir Ramadhan. Beragam aneka makanan khas buka puasa seperti kolak, buras, es buah, gorengan, bahkan olahan daging, seperti rendang, ayam goreng dan ayam bakar hingga sate pun ada disini. Harganya yang relatif terjangkau ini menarik minat masyarakat setempat.

Selepas Ashar, pengunjung semakin ramai dan berdesakan untuk membeli takjil buka puasa. Adanya bazar kuliner seperti merupakan memberikan kemudahan kepada warga yang tidak sempat masak untuk persiapan berbuka.

“Kami sekeluarga tentu menginginkan makanan yang siap santap, tidak ada waktu juga untuk masak. Adanya bazar seperti ini memudahkan kami untuk mendapatkan takjil berbuka,” ujar Puji Rahayu, seorang pengunjung bazar kuliner.

Puji mengaku bukan karena alasan tidak sempat masak saja, tetapi juga untuk mengatur porsi makanan saat berbuka puasa agar tidak berlebihan. “Kalau buat buka sesuai porsi saja yang langsung habis. Kalau buat makan malam dan sahur biasanya saya siapkan sendiri,” kata wanita yang tinggal di sekitar batas Kota Cilegon – Serang bersama keluarga kecilnya.

Sementara itu, salah satu penjual aneka takjil di bazar kuliner, Fatonah mengaku, tertarik dengan keuntungan yang besar dari hasil berjualan aneka takjil di bulan ramadhan. Untuk menyiasati pembeli yang membludak, selama berjualan ia dibantu oleh dua orang putrinya. “Berjualan takjil di depan masjid Agung itu sudah pasti selalu ramai di kunjungi masyarakat, karena ada di pusat kota. Jadi prospek penjualannya juga bagus,” kata ibu rumah tangga ini.

Fatonah mengaku, untuk mempersiapkan takjil dirinya hanya membuat es buah saja. Sedangkan makanan lain seperti gorengan dan menu lainnya ada orang yang menitipkan kepadanya untuk dijual. “Kami kerjasama dengan tetangga yang membuat makanan, lalu saya yang menjualnya. Jadi sama-sama kerja, sama-sama dapat untung juga,” pungkasnya. (mg13/aditya)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.