Macet Tol Merak Siksa Pengendara
TANGERANG,SNOL Belakangan ini, Fery Purnawan selalu merasa tersiksa setiap kali melintasi jalan bebas hambatan Tangerang – Merak yang dikelola PT Marga Mandala Sakti (PT MMS). Dosen Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) itu mengeluhkan kemacetan yang disebabkan penambahan jalur pada kilometer (KM) 32 hingga 38 di kedua arah. Macet membuat waktu tempuh Tangerang –Serang atau sebaliknya menjadi 4 hingga 6 jam dibandingkan hari biasa yang hanya 1 jam.
“Coba ini tolong sampaikan ke pengelola jalan tol (PT MMS), kami sebagai konsumen dirugikan. Masak tiap tahun perbaikan tapi gak beres-beres, bahkan tambah parah dan bikin macet,” ujar Fery Purnawan, saat terjebak macet di ruas tol Tangerang – Merak. Menurut Feri, seharusnya PT MMS selaku pengelola jalan tol, mampu mengatur kendaraan yang masuk ke jalan tol dengan cara menjadwal kendaraan-kendaraan besar agar tidak masuk di jam kerja. Karena selain volume kendaraan, banyaknya tronton juga memperhambat laju kendaraan.
Keluhan tentang kemacetan yang diakibatkan penambahan jalur di dalam tol Tangerang-Merak juga disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kabupaten Tangerang, Juanda Usman. Menurutnya, kemacetan yang terjadi di jalan Tol Tangerang mengakibatkan kegiatan pengiriman barang, baik impor maupun ekspor terhambat.
“Kerugian akibat kemacetan bisa mencapai miliaran rupiah karena barang yang dibawa oleh kendaraan kita terjebak macet di jalan tol. Jadi barang mau masuk dan keluar susah,” katanya, Minggu (9/2). Juanda mendesak kemacetan yang terjadi segera bisa diatasi supaya tidak menambah kerugian para pelaku usaha. Dia juga berharap pengelola tol dan pemerintah bisa mencarikan alternatif agar kemacetan bisa teratasi dan kegiatan pengiriman barang lancar.
Kepala Satuan lalulintas (Kasatlantas) Polres Kota Tangerang Kompol Leganek mengatakan, penambahan jalur di tol Tangerang – Merak juga menyumbang kemacetan panjang di jalan Raya Serang setiap hari. Menurut Leganek, pengguna jasa tol yang berusaha menghindari kemacetan di KM 32-38 tol Tangerang-Merak akan memilih melewati jalan raya Serang sehingga menyebabkan kemacetan di ruas jalan nasional tersebut.
Untuk arah Tangerang-Merak kemacetan terjadi mulai Pintu Tol Bitung hingga Pintu Tol Cikupa. Sedangkan dari arah sebaliknya kemacetan terjadi mulai Pintu Tol Balaraja Barat hingga ke Pintu Tol Cikupa.
Leganek mengklaim, pihaknya telah melakukan teguran secara lisan kepada PT Marga Mandala Sakti (MMS) selaku operator jalan tol Tangerang-Merak untuk mempercepat pengerjaan proyek tersebut. “Secara lisan ke managemen MMS sudah pernah ditegur Kanit saya agar segera diselesaikan,” ujar Leganek. Selain itu menurut Leganek pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Patroli Jalan Raya (PJR) Mabes Polri untuk solusi kemacetan ini.
“Karena jalan tol merupakan wilayah hukum PJR Mabes maka kami telah berkoordinasi melalui surat,” paparnya. Sedangkan untuk mengatasi kemacetan di Jalan Raya Serang, Polres menempatkan 25 petugas mulai dari Bitung hingga ke Balaraja untuk mengatur lalulintas.
“Kami tempatkan 25 personil untuk mengatur titik-titik kemacetan wilayah Balaraja hingga Cikupa,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Humas PT Marga Mandala Sakti (PT MMS) Rahmatullah, mengakui bahwa saat ini sedang ada pelebaran jalur di KM 38 sampai KM 32. Pengerjaan tersebut diagendakan selesai hingga bulan April mendatang.
Dia mengklaim PT MMS sudah beberapa kali melakukan evaluasi untuk mengurai kemacetan yang saat ini terjadi. Namun, hal tersebut sulit dilakukan mengingat tingginya volume kendaraan yang menggunakan jasa tol tersebut.
“Kami sudah beberapa kali melakukan pengaturan terhadap lalulintas dengan cara memindahkan jalur. Namun tidak mampu mengurai kemacetan karena pelebaran jalan ini dilakukan di dua arah tersebut,”imbuhnya. Rahmat mengatakan saat ini PT MMS berupaya mempercepat proses pengecoran dan penguatan beton agar cepat bisa digunakan.
“Kita sedang mencari cara untuk mempercepat penguatan beton, agar bisa dengan cepat digunakan,” ungkapnya.
Ketua Yayasan Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (YLPKSM) Handaini Tangerang, Aris Purnomo Hadi mengatakan kemacetan di jalan tol membuat kerugian untuk pengendara sebagai konsumen. Pengendara sudah menjalankan kewajibannya membayar tol, maka pengelola tol juga harus memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen.
“Pengelola harus memperhatikan konsumen, bagaimanapun juga konsumen adalah raja. Pengelola harus memberikan pelayanan yang aman dan nyaman. Jangan merugikan konsumen karena konsumen sudah menjalankan kewajibannya,” kata Aris, Minggu (9/2). Aris juga menambahkan bahwa kemacetan harus segera diatasi agar konsumen tidak merasa dirugikan. Perbaikan jalan dan penambahan ruas jalan jangan sampai berlarut larut. (mg17/bagas/hendra/gatot)