Eroh Selamat Dari Sambaran Petir
CIOMAS,SNOL Petaka nyaris menimpa Eroh (22). Warga Kampung Cibangbara Desa Sukadana Kecamatan Ciomas Kabupaten Serang itu selamat dari serangan petir yang menerjang rumahnya saat diguyur hujan Sabtu (8/2) malam lalu.
Malam itu curah hujan sangat lebat. Cahaya kilat dan gledek menyerang membabi buta. Suasanannya sungguh menakutkan jika tengah berada di luar rumah atau dalam perjalanan.
Eroh beserta anak dan kedua orang tuanya tengah berada di dalam kamar berbeda di dalam rumah. Eroh tengah menidurkan buah hatinya yang baru berusia 1,5 tahun di kamar bagian depan rumah. Sedangkan kedua orangtuanya Safaat (55) dan Kokom Komariyah (35), tengah berbincang di ruang tamu rumah berukuran lebar 5 meter dan panjang 12 meter.
“Suara geledek terus menggelegar. Lalu orangtua saya menyuruh untuk mematikan TV di dalam kamar dan mencabut antenanya,” ujar Eroh yang tengah mengendong buah hatinya saat ditemui di kediamannya, Minggu (9/2).
Sekitar pukul 21.30 WIB, Eroh melihat pemandangan menakutkan. Petir menggelegar sangat dekatr dan keras. Dari jendela, dia melihat ada percikan api menyambar tembok kamar depan rumahnya. Kemudian terdengar suara ledakan keras.
“Duaaaarrrr…., suara geledek terdengar meledak saat menghantam rumah. Rumah saya bergetar. Tembok kamar rumah saya jebol dan berlubang akibat dihantam petir geledek,” tutur Eroh.
Tak hanya sampai di situ, sambaran gledek juga masuk ke dalam kamar dan menghantam TV hingga terpental ke luar kamar. Eroh juga terpental seketika. Dia terkena percikan api geledek.
“Posisi tidur saya telentang dan terpental seperti ada yang membalikkan tubuh saya menjadi tengkurep. Bagian punggung saya terkena percikan api dan memerah,” katanya, seraya mengaku bersyukur buah hatinya tidak terkena percikan api petir.
Pantauan Satelit News di lokasi, pada bagian depan rumah permanen itu terlihat tembok berlubang akibat sambaran petir. Bahkan terlihat juga TV berukuran 20 inc tergeletak berantakan lantaran terpental akibat sambaran petir.
“Padahal ibu sudah menyuruh Eroh mematikan TV dan mencabut antenanya, namun tidak disangka petir itu menyambar sampai tembok jebol dan genteng juga hancur pada bagian depannya,” ujar ibu Eroh, Kokom Komariah.
Kokom mengaku, saat kejadian dia tengah berbincang dengan suaminya Safaat yang berprofesi sebagai petani. Dia kaget mendengar ledakan dan langsung menyambar kamar putrinya yang baru memiliki satu anak berumur 1,5 tahun itu.
“Saya sangat kaget dan shock. Namun saya bersyukur anak dan cucu saya selamat meski Eroh terkena percikan api sambaran petir itu,” lirihnya.
Keesokan harinya sekitar pukul 15.00 WIB, warga setempat berdatangan ke rumah dan memberikan bantuan untuk memperbaiki rumahnya. Bukan hanya membantu tenaga, namun warga juga membantu berupa matrial untuk perbaikannya.
“Ini matrial dari sumbangan warga, berikut membantu memperbaiki rumah yang memang memerlukan bantuan karena jebol terkena petir,” ujar Slamet warga setempat. (arif/jarkasih)