Peminat Smartphone Masih Melimpah
Tak Terpengaruh Kenaikan Harga Akibat Membesarnya Pajak
TANGERANG,SNOL Para pengusaha ritel telepon seluler (ponsel) tetap optimistis penjualan ponsel tetap akan meningkat. Meski ada kenaikan harga dampak dari naiknya pajak penghasilan (PPh) atas impor barang. Kenaikan PPh semula 2,5 % menjadi 7,5 %.
Rian(22), pemilik konter GHP Grosir HP di kawasan Perum I mengatakan optimis penjualan ponsel masih tetap akan bagus. Sebab, kebutuhan masyarakat akan ponsel cerdas (smartphone) cukup tinggi. ”Mungkin ada yang kaget di awal-awal. Tapi penjualan masih cukup bagus. Saat ini, rata-rata kami bisa menjual hingga 300 unit ponsel per bulan,” jelas dia, kepada Satelit News. (21/01)
Di berbagai konter penjualan ponsel di Kota Tangerang, harga sejumlah produk ponsel sudah mulai terkerek naik. Ada yang naik Rp 10 ribu, 50 ribu, bahkan Rp 100 ribu per unitnya. ”Nokia sudah naik Rp 10-50 ribu per unit. Ponsel Smartfren Andromax C juga naik, dari sebelumnya Rp 649 ribu menjadi Rp 750 ribu,” kata Rian.
Namun begitu Rian mengatakan kebijakan pemerintah yang menaikkan PPh untuk ponsel tidak tepat. Menurut Rian kebijakan itu bakal mengganggu bisnis ponsel, yang selama ini sebenarnya sudah berjalan cerah.
Kalau pun memang, pemerintah harus menaikkan PPh ponsel, ia menilai saat ini bukan waktu yang tepat. Penyebabnya adalah dunia bisnis sedang mendapatkan banyak ujian belakangan. Yang paling dirasakan oleh pengusaha ponsel adalah melemahnya kurs rupiah terhadap dollar AS. Dari yang awalnya stabil di Rp 9 ribuan per USD 1, sampai menembus Rp 12 ribu. (mg16/hendra)