Ada Ladang Ganja di Kawasan Bromo

Hasil Laboratorium, Diduga Jenis Baru
PASURUAN,SNOL Empat tanaman ganja yang diduga jenis baru ditemukan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tepatnya, di Blok Gunung Mungal, termasuk Dusun Kandangsari, Desa Mororejo, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, dengan ketinggian 2.315 di atas permukaan air laut (dpl).
Untuk memastikan kandungan serta jenis ganja itu, polisi kini masih menelitinya. “Barang bukti kami bawa ke laboratorium polda guna diteliti lebih lanjut,” terang Kasatreskoba Polres Pasuruan AKP Salim tadi malam.
Tanaman itu ditemukan oleh Isroil cs, warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (28/12) lalu. Ketika itu Isroil yang tercatat sebagai karyawan PT Kutai Timber Indonesia (KTI) bermaksud memeriksa tanaman.
Selama ini pihak TNBTS memang bekerja sama dengan Jepang untuk program konservasi di kawasan TNBTS. Untuk pelaksanaan program itu, Jepang menunjuk PT KTI sebagai pelaksana di lapangan. Mereka juga bertugas mengawasi dan memelihara tanaman.
Nah, Sabtu lalu, bersama beberapa rekannya dari KTI, Isroil melakukan pemeriksaan seperti biasa. Beberapa kawasan pun mereka kitari. “Dia (Isroil) kan pekerja di PT KTI,” kata, Sarmin, Kasi wilayah 1 Balai Besar TNBTS, Pasuruan-Probolinggo.
Saat sampai di Blok Gunung Mungal, perhatian Isroil tertuju pada empat tanaman yang tampak berbeda dengan yang lain. Dari bentuk fisiknya, tanaman itu lebih menyerupai pohon ganja. Sementara, jenis yang ditanam di kawasan setempat adalah cemara gunung dan akasia.  “Karena (Isroil) nggak tahu itu tanaman apa, dia melapor ke kantornya, yaitu PT KTI,” urai Sarmin, yang ditemui di lokasi penanaman tersebut.
Setelah menerima laporan itu, PT KTI berkoordinasi dengan TNBTS di Malang. Tak lama kemudian, pihak TNBTS wilayah 1 yang membawahkan wilayah Pasuruan-Probolinggo dikabari tentang temuan tersebut. “Minggu (29/12) kami diminta menjaganya dulu,” ujar Sarmin.
Esok harinya, Senin (30/12) sekitar pukul 10. 00, dia mendapat instruksi dari TNBTS wilayah Malang. Dia diminta kembali mengecek tanaman yang ditemukan tiga hari sebelumnya itu. Dari sanalah dia semakin yakin bahwa empat tanaman itu adalah ganja.
Namun, karena belum sepenuhnya yakin, dia menghubungi polsek dan Koramil Tosari. Mereka lantas bersama-sama mengecek esok harinya. Hasilnya pun tidak jauh berbeda. Mereka juga menguatkan indikasi bahwa empat tanaman tersebut adalah ganja.
Meski begitu, petugas belum mau gegabah. Hari itu juga empat tanaman tersebut dikirim ke Polda Jatim guna diuji laboratorium. “Kami tetap belum yakin sebelum dilakukan uji lab. Jadi, kami sepakat untuk diambil dan di-lab-kan,” kata Kapolsek Tosari AKP Suwarno.
Hasilnya, empat tanaman berbeda ketinggian itu dinyatakan positif sebagai ganja. KBO Satreskoba Polres Pasuruan Iptu Machfud yang ada di lokasi kemarin menuturkan, empat ganja itu diduga jenis baru. “Jenisnya (hasil lab) tidak sama dengan jenis-jenis yang sudah ada,” terangnya.
Temuan tanaman ganja di kawasan Bromo itu membuat petugas terbelalak. Untuk mengantisipasi adanya tanaman sejenis, kemarin (6/1) petugas gabungan dari TNBTS, Polsek dan Koramil Tosari menyisir sekitar lokasi.
Dari pantauan Jawa Pos Radar Bromo, lokasi penemuan ganja yang terletak di kemiringan 50 derajat itu boleh jadi sulit terdeteksi. Apalagi, jarak dari permukiman warga sekitar tiga kilometer.
Akses yang cukup curam serta jalan setapak hanya bisa dilalui kendaraan jenis off-road. Dari jalan inspeksi untuk aktivitas penanaman dan pengawasan, lokasi penemuan berjarak sekitar 100 meter. Dari penyisiran tersebut belum ditemukan adanya tanaman sejenis di sekitar lokasi. (jpnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.