Investor Gencar Buru Lahan Kosong
Sistem KPT Terbuka Luas
TANGERANG,SNOL Semakin menggilanya harga hunian di kawasan Serpong, seperti di area BSD, membuat para investor menghentikan investasinya pada rumah. Kini, mereka mulai mengalihkan buruannya pada lahan yang ada sekitaran pengembang besar.
Para investor menganggap investasi lahan ini, lebih murah dibandingkan dengan membeli rumah kepada developer besar langsung. Dimana, untuk mendapatkan satu unit rumah dibutuhkan dana antara Rp1-Rp3 miliar. Sedangkan untuk hanya memilik lahan, bisa menghemat hingga ratusan juta rupiah.
“Jangan heran jika banyak lahan di sekitar pengembang besar ini akan habis diborong investor. Bahkan, saat ini ada sistem kredit pemilikan tanah (KPT) yang memungkinkan investor memiliki lahan dengan sistem cicilan,” jelas Runiek Breton, pengamat Properti dari Breton Property Serpong, Minggu (3/11), kemarin.
Dengan adanya sistem KPT ini, lanjut Runiek, banyak investor atau broker properti yang semula konsen dibisnis hunian mulai mengalihkan bisnisnya pada kepemilikan tanah. Dimana, mereka siap memburu tanah sebanyak-banyaknya disekitaran daerah pengembang besar untuk kemudian dibangun rumah sendiri.
“Para pemburu lahan ini, memang belum banyak saat ini. Kalaupun ada, kebanyakan masih ingin menggunakan lahan tersebut untuk membangun hunian pribadi. Dengan asumsi, pembelian hunian jadi dari pengembang sangat tinggi harganya saat ini,” jelasnya.
Bisnis tanah di sekitar tanah milik pengembang besar, juga dinilai investor properti sangat menguntungkan. Sebab, dengan memiliki lahan disekitaran milik pengembang besar, maka mereka dapat membangun rumah lebih murah, namun tetap bisa menawarkan fasilitas sosial kelas pengembang besar.
“Tanah di wilayah Pamulang (Kota Tangsel) Pagedangan, Legok, Cisauk (Kabupaten Tangerang), dan bahkan Rumpin (Kabupaten Bogor) kini semakin gencar diburu para investor yang semula bermain di hunian jadi milik pengembang besar. Yang mereka incar adalah fasilitas dan nilai jualnya kelak,” imbuh Runiek.
Informasi yang dihimpun Satelit News, perburuan lahan ini tak hanya investor baru-baru ini. Bahkan sejumlah pengembang besar juga mulai mengembangkan sayapnya ke berbagai penjuru Kabupaten Tangerang untuk mendapatkan lahan yang lebih luas untuk hunian komerial baru mereka.
Seperti yang dilakukan pengembang Alam Sutera, sejak beberapa tahun belakangan, mereka terus menggerus lahan di wilayah Sepatan, Kabupaten Tangerang, untuk dikembangkan menjadi kawasan hunian mewah ke dua mereka setelah berhasil di kawasan Serpong.
Melihat mulai merembahnya pengembang besar ke kawasan pinggiran Serpong, higga pinggiran Kabupaten Tangerang, sejumlah investor juga mulai memburu lahan dikawasan yang dimiliki pengembang besar, dengan harapan mendapatkan fasilitas yang dibangun pengembang besar tersebut.
“Baru-baru ini, saya baru mengurus 5 proses invetasi lahan yang didukung dengan KPT. Kelimanya berhasil disetujui dan berhasil mendapatkan pinjaman dari bank terpercaya. Artinya, selain bisnis hunian jadi, bisnis tanah saat ini juga sudah bisa diberikan jaminan oleh bank berupa pinjaman dengan sistem kredit. Dengan adanya kesediaan bank ini, maka perburuan lahan semakin terbuka bagi para investor,” beber Runiek. (pane/hendra)