Carut Marut Data Masyarakat Miskin
Pemkab Lebak Akui Datanya Berbeda Dengan BPS
LEBAK, SNOL Mestinya perbedaan data jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Lebak ini tidak terjadi. Data tersebut menjadi rujukan pemerintah dalam memberikan program penanggulangan kemiskinan kepada masyarakat setempat. Namun apa yang terjadi, data jumlah masyarakat yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Lebak dengan Bagian Perekonomian Setda Lebak berbeda.
Data BPS menyebutkan, jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Lebak tahun 2013 sebanyak 185.123 rumah tangga sasaran (RTS) dari 737.130 kepala keluarga (KK) atau 1.239.660 jiwa. Sedangkan menurut data Bagian Pekonomian jumlah masyarakat miskin sebanyak 118.036 RTS dari 737.130 KK atau sekitar 1,2 juta jiwa.
“Selama ini data jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Lebak berbeda antara data BPS dengan data milik Pemkab Lebak,” kata Kepala BPS Lebak, Ripto Hukari, Jumat (1/11).
Perbedaan data tersebut disebabkan BPS menggunakan data
Program Perlindungan Sosial (PPLS) tahun 2011 yang dijadikan acuan beberapa program penanggulangan kemiskinan, seperti bantuan langsung sementara masyarakat (BLSM), beras untuk rakyat miskin (raskin), program keluarga harapan (PKH), dan lain.
“Harusnya instansi terkait tiap bulan melakukan verifikasi data jumlah masyarakat miskin, agar datanya menjadi akurat. Akibat ada perbedaan data itu mempengaruhi pemberian program,” ujarnya.
Ripto mengaku tidak pernah dilibatkan dalam melakukan pendataan program penanggulangan kemiskinan. Baik PKH, BLSM maupun raskin. “Kita ini memiliki data akurat mengenai jumlah masyarakat miskin di Kabupaten Lebak. Kedepan, kami berharap ada kesamaan dalam dalam mendata masyarakat miskin,” ucapnya.
Kasubag Sarana dan Pembinaan Perekonomian Rakyat Setda Lebak, Dani Hendarman mengakui data masyarakat miskin berbeda. “Perbedaan data itu mungkin pada proses pendataan awal sensus penduduk,” kata Dini.
Namun, lanjut Dini, perbedaan data tersebut tidak menjadi persoalan serius, karena setiap masyarakat miskin di wilayah Kabupaten Lebak mendapatkan program penanggulangan kemiskinan. “Mungkin masyarakat yang satu mendapatkan PKH, namun warga lain mendapatkan KUR dan program yang lain. Jadi masyarakat tetap mendapatkan bantuan,” imbuhnya. (ahmadi/eman)