Panas, Pengap Belajar di Dalam Tenda
MUNCANG,SN—Para guru SDN Girijagabaya I Kecamatan Muncang Kabupaten Lebak resah. Prestasi murid-muridnya mendadak merosot tajam. Pelajar di sekolah itu malas karena kegiatan belajar mengajar dilakukan di dalam tenda.
Sejak Agustus lalu, puluhan siswa SDN I Girijagabaya harus belajar di bawah panas dan pengapnya udara dalam tenda seluas 4 x 8 meter. Itu terjadi karena gedung sekolah mereka rusak parah dan tak dapat digunakan. Pengapnya udara membuat guru dan siswanya seringkali menghentikan kegiatan sekadar untuk keluar tenda. Mereka mencari udara segar.
Salah seorang guru SDN I Girijagabaya, Suhendar menceritakan, 85 siswanya mulai belajar di dalam tenda sejak bulan Agustus lalu. Pemindahan tempat belajar dilakukan karena enam lokal SDN Giri Jagabaya, tak ada satupun ruangan kelas yang bisa digunakan.
“Sekolah kami mulai mengalami kerusakan cukup parah pada awal tahun 2012 lalu. Kami tetap menggunakan bangunan itu meski harus hujan-hujanan,” kenangnya. Suhendar mengakui, sudah melaporkan kerusakan bangunan SDN Jagabaya I ke Pemkab Lebak. Namun belum ada tanggapan.
“Pada Oktober 2012 kami bermusyawarah dengan masyarakat sekitar. Alhamdulilah, tadinya kami belajar di sekolah yang mirip kandang kambing sekarang, agak mendingan di dalam tenda,” ucapnya. Meski tidak kehujanan, namun KBM tetap terganggu karena guru dan siswa yang belajar di dalam tenda tersebut merasa panas dan gerah.
“Kadang-kadang kalau cuaca cerah, kami belajar di lapangan,” ungkapnya seraya menyebutkan, siswa yang belajar di dalam tenda adalah kelas I,II,III dan IV, sementara kelas V dan VI belajar di luar yang di atasnya dipasang terpal.
Nurfaidah, salah satu guru SDN Girijagabaya I menambahkan, prestasi belajar para siswa menurun semenjak belajar di dalam tenda. “Kalau dulu (masih belajar di ruangan SD yang layak-red) nilai mata pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam-red) rata-rata 7, tapi kalau sekarang rata-ratanya 5, ditambah lagi para siswanya sekarang maunya pingin cepat pulang saja,” ceritanya. Sementara beberapa siswa mengaku tidak betah belajar di dalam tenda.
“Kalau lagi gerah kami biasanya membuka baju bahkan kami sering ngipas-ngipasin badan kami menggunakan buku,” tutur Ahmad Sujadi (10) siswa kelas III yang diamini siswa yang lainnya.
Ketua Komisi B DPRD Lebak Rully Sugiharto Wibowo, meminta Dikbud Lebak memprioritaskan pembangunan gedung SDN Girijagabaya I karena sangat mendesak.
Kepala Dikbud Lebak Asep Komar Hidayat mengaku, pihaknya sudah merencanakan pembangunan enam lokal gedung SDN Girijagabaya I pada tahun 2014 mendatang yang anggarannya diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2013.
“Insya Allah awal tahun depan bisa dibangun. Saya minta para guru dan siswa SDN Jagabaya I bersabar saja dulu,” tandasnya. (ahmadi/gatot)