Kasihan Deh, Undangan DPRD Diabaikan Kontraktor

SETU,SNOL Sementara itu, saat kemarin (31/10) Komi­si IV DPRD Kota Tangsel memanggil semua kontrak­tor yang berada di naungan Dinas Tata Kota dan Pemu­kiman, di Rumah Makan Remaja Kuring, kecamatan Setu. Tak ada satupun kon­traktor yang datang meng­hadiri undangan tersebut.
Hanya Dinas Tata Kota dan Pemukiman saja yang datang memenuhi undangan dewan. ”Ini bukti para kontraktor hanya mencari dan meraup keuntungan di Tangsel,” pungkas Ketua Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Gatcho Sunarso.
Padahal, Komisi IV me­manggil para kontraktor yang mengerjakan proyek di Kota Tangsel itu ingin me­nanyakan dan mengevaluasi sejauh mana pembangunan di wilayah ini hingga hampir memasuki akhir tahun. Se­bab berdasarkan catatan dan evaluasi, hasil pembangunan yang dilakukan Dinas Tata Kota dan Pemukiman, hasil­nya sangat mengecewakan.
Hal tersebut juga diu­tarakan anggota Komisi IV DPRD Kota Tangsel, Tb. Rachmatullah. ”Ini hasil eva­luasi tiap per triwulan selama satu tahun ini. Kami mene­mukan banyaknya kejangga­lan yang dilakukan kontrak­tor, terutama yang berada di Dinas Tata Kota,” ujarnya.
Lebih lanjut Rachmatullah menjelaskan, 30 persen dari jumlah pembangunan yang dikerjakan Dinas Tata Kota dan Pemukiman Kota Tang­sel, bobot pembangunanya masih dibawah 30 persen. Kemudian, pembangunan dengan bobot 50 persen baru dilakukan di 20 persen dari jumlah proyek tersebut.
”Bisa dipastikan telat se­mua. Kalaupun baru selesai 80 persen sampai 20 Desem­ber, itulah yang akan dibayar Pemkot Tangsel,” tuturnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat Komisi IV DPRD akan menyambangi Wali­kota Tangsel untuk meny­ampaikan hasil tersebut srta meminta agar Pmkot segera memberangus kontraktor na­kal. Sudah lah jangan main-main lagi. Masalahnya, keti­ka pembangunan sekolah itu belum 100 persen, otomatis siswa maupun guru sekolah tersebut harus menumpang disekolah sekolah lain. Ka­sihan mereka,” pungkasnya. (pramita/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.