Perumahan Mewah Tak Ada CCTV

GRANAT meledak di rumah milik Pola Winson (45) di perumahan me­wah Bali View, Jalan Kintamani Blok C1 No. 18, Pisangan Ciptim, Tangsel. Namun, hingga kini motif peledakan tersebut belum dapat diketahui. Ber­dasarkan pantauan di lapangan, peru­mahan mewah tersebut tidak memiliki CCTV baik di lingkungan atau pun di rumah korban sendiri.
Candy Satrio (37), warga sekitar mengungkapkan saat itu keadaan hen­ing tidak ada aktivitas warga sejak sore. Tanpa diketahui tiba-tiba ada su­ara ledakan yang amat kencang sehing­ga warga terbangun dari tidurnya. Dia juga mengungkapkan, adiknya berinisial PP (26) yang saat itu mengetahui ada dua orang be­rada di lokasi.
Menurutnya PP yang bercer­ita kepada Candy, kedua orang tersebut mengenakan jaket hitam dengan helm lengkap. Satu be­rada di motor dan yang satunya mendekat tidak jauh dari depan rumah korban tersebut.
“Saat adik saya melihat, tiba-tiba ada ledakan, yang mengakibatkan kaca rumah pacah. Dugaan itu tem­bakan, karena diketahui, tapi belum tahu juga atau mungkin serpihan dari ledakan. Beruntung tidak men­genai adik saya,” ujar Candy.
Saat ditanya apakah di lokasi tersebut ada kamera tersembu­nyi, dia mengungkapakan, sama sekali tidak ada. Baik di rumah korban atau pun di lingkungan sekitar. Namun dia mengungka­pakan, tiga tahun silam rumahnya terpasang CCTV sedangkan saat ini sudah tidak berfungsi lagi.
Ia juga menceritakan, kondisi lingkungan setiap hari sunyi sepi, tidak terlalu terang juga, meski ada penerangan lampu jalan. Saat ditanya bagaimana pengamanan, perumahan mewah tersebut, dua mengakui sangat ketat sekali.
“Warga sini mobilnya memiliki stiker untuk tanda masuk, karena kalau mau masuk perumahan ini sangat ketat sekali. Namun kena­pa ini bisa masuk,” herannya.
Namun dirinya mengakui bah­wa paling tidak pelaku sudah me­mahami lokasi tersebut. Sehingga bisa menyusup meski setiap pos jaga ada 10 personel satpam.
Menurutnya, kalau pelaku tidak mengetahui lokasi terse­but, tidak mungkin dapat lolos dan melakukan peledakan.
Beruntung setelah ledakan, ja­jaran keamanan dari kepolisian langsung mendatangi tempat tersebut. “Pasca ledakan, warga pada keluar karena mendengar suara bergitu kencang,” ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rohmah (26) salah satu war­ga yang bekerja pembantu rumah tangga, tidak jauh dari rumah ledakan juga mengungkapan.
Saat dia sedang menelepon di lantai dua, tiba-tiba mendengar suara ledakan yang amat keras sekali hingga suara alarm mobil bunyi hingga beberapa menit.
Namun dia tidak mengatahui, lokasi ledakan ada kepulan asap. “Saat itu saya lihat dari atas, kar­ena saya waktu itu belum tidur. Namun saya tidak tahu adanya orang di bawah,” bebernya.
Saat ditanya Wilson seperti apa di lingkunga, dia hanya men­gatakan, layaknya orang-orang lain di lingkungan, tidak ada yang aneh dan mencolok. Warga sekitar mengatahui Wilson pen­gusaha sukses.
Pasca-ledakan tersebut, berba­gai pengamanan diperketat hing­ga police line sampai tiga lapis. Bahkan awak media tidak diper­kenankan masuk untuk meliput.
Hingga pukul 10.00 WIB ke­mudian awak media diperboleh­kan masuk dan bisa meliput, sep­erti TV nasional. Karena banyak media masuk dipersulit, akh­irnya segala cara berusaha untuk masuk melalui jalur-jalur lain.
Rupanya banyak jalur yang bisa ditempuh diantaranya se­lain melalui jalur utama dibagian timur yang menghadap jalan Cirendeu Raya penjagaan san­gat ketat. Begitu juga dibangian pintu barat, juga dijaga ketat.
Namun ada dua pintu yang long­gar penjagaanya diantaranya pintu melalaui jalur Gang Karya dan satu lagi di gang perumahan Bea Cukai yang bergandengan dengan perumahan mewah tersebut.
“Ada empat pintu untuk me­masuki perumahan ini,” ungkap Kayani salah satu anggota Kel­ompok Sadar Kamtibmas (KSK), Polsek Metro Ciputat.
Namun sayang, korban ledakan Pola Wilson enggan dimintai ket­erangan, saat dihadapan para war­tawan. Meski mengalami musibah, Wilson terlihat sumringah saat didatangi kerabat teman dan para tetangga. (din/deddy/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.