PSK Anyar Capai 30 Persen
BEKASI SELATAN,SNOL Pascalebaran, masalah urbanisasi bukan hanya terjadi pada potensi bertambahnya jumlah penduduk. Diperkirakan, para pendatang dari kalangan perempuan yang tidak memiliki keahlian khusus, akan menempuh jalan pintas dengan menjajakan diri sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Sehati memprediksi, jumlah PSK akan melonjak 15 hingga 30 persen.
’’Sirkulasi penambahan biasanya berkisar 15-30 persen di tiap-tiap lokasi,” kata Direktur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Mitra Sehati, Hazami kepada Radar Bekasi (Grup JPNN) Kamis (15/08) kemarin.
Lokasi yang dimaksud kata dia, merupakan titik-titik yang dijadikan para penjaja seks tersebut mangkal. Baik itu di jalanan, tempat-tempat seperti lokalisasi, maupun tempat karaoke, kafe, warung remang-remang, serta panti pijat.
LSM Mitra Sehati mencatat jumlah PSK di Kota Bekasi mencapai 2.500 orang. Jumlah ini diketahui dari hasil survei yang dilakukan LSM Mitra Sehati, International Labour Organization (ILO) dan Badan Pusat Statistik (BPS) pada awal tahun 2013 lalu. 30 persen di antaranya masih di bawah usia 19 tahun.
PSK di Kota Bekasi terbagi menjadi dua kelompok. Mereka ada yang langsung menjajakan diri di jalan atau di tempat prostitusi, ada juga yang secara tidak langsung tersebar di tempat karaoke, kafe, diskotek, maupun di tempat panti pijat yang sengaja menyediakan jasa seks.
’’70 persen para PSK di Kota Bekasi bukan warga pribumi, mereka adalah pendatang dari luar daerah,” katanya.
Dikatakan dia, prediksi peningkatan jumlah PSK pasca Lebaran merupakan bagian dari urbanisasi. Mereka mengadu nasib dengan pindah dari desa ke kota untuk mencukupi kebutuhan baik keluarga maupun pribadi dalam sehari-hari.
’’PSK urban, biasanya mereka mengaku dari daerah di sekitar Jawa Barat dan daerah lainnya juga ada,” sambungnya.
Pihaknya mencatat sedikitnya ada 7 hingga 12 titik penyebaran praktek prostitusi di Kota Bekasi yang menjadi sasaran PSK Urban. Di antaranya; di sepanjang Jalan A. Yani Bekasi Selatan, sekitar Jalan Ir Djuanda mulai dari Stasiun Bekasi sampai ke lapangan Multiguna Bekasi Timur.
Lokasi lainnya ada di daerah Lapangan Multiguna, Terminal Bekasi atau dikenal dengan gang ’’sempak”, hingga ke daerah Ruko Ampera. Tempat lainnya ada di sekitar Rawapanjang-Pekayon. Selain itu, di sepanjang Jalan Bantargebang-Mustikasari dan Jl KH Noer Ali. Serta di Jatikarya, Jatisampurna yang banyak dipenuhi kafe dan warung remang-remang.
’’Kami hanya bisa melakukan sosialisasi tentang bahaya HIV/AIDS,” tandasnya. (adi/jpnn)