Kapal Tongkang Tabrak 4 Rumah
PANDEGLANG,SNOL-Empat rumah warga Kampung Lantera RT 05/RW 05, Desa Cigondang, Kecamatan Labuan rusak akibat ditabrak Kapal Tongkang Bina Marine 38 yang biasa mensuplai kebutuhan batubara ke PLTU II Banten, Jumat (14.6) pagi. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi mencapai puluhan jutaan.
Dari keterangan yang dapat dihimpun, sudah satu minggu kapal tersebut terdampar di perairan laut Cigondang Labuan, sedangkan proses evakuasi kapal itu sulit dilakukan karena ombak besar yang melanda perairan tersebut cukup besar. Sehingga kapal dengan panjang sekitar 100 meter ini terus menepi hingga menabrak empat rumah warga setempat.
Salah seorang saksi mata, Burhan mengatakan, kendati sudah menabrak rumah warga, kapal itu belum juga dievakuasi oleh pihak PLTU. ”Warga yang berusaha menarik kapal itu tidak bisa berbuat banyak, karena ketika kapal ditarik dengan menggunakan tali tambang hanya bergeser sedikit,” kata Burhan, Jumat (14/6).
Burhan menyebutkan, empat rumah yang ditabrak kapal itu milik mantan Kades Cigondang Aceng, milik Kades Atta, milik Pandi, dan milik warga Tionghoa Ny Bae. “Kerusakan rumah yang paling parah milik Pandi, bagian dapur rumahnya rusak parah. Rumah yang lain hanya mengalami keretakan saja. Pada saat kejadian pemilik rumah ada di luar rumah,” ujarnya.
Kades Cigondang Atta membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya peristiwa itu terjadi pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB, ketika ia sedang tugas luar dan keluarga yang lain sedang beraktivitas di pasar.
“Pas pulang ke rumah, saya kaget kalau dinding rumah saya bagian belakang rumah retakretak, setelah ditabrak kapal tongkang PLTU,” kata Atta.
Ia berharap pihak PLTU II Banten di Labuan segera melakukan evakuasi kapal. ”Kalau tidak segera dilakukan tindakan, kami khawatir kejadian serupa terulang kembali. Apalagi kondisi perairan laut tidak normal, setiap hari ombaknya besar,” harapnya.
Anggota DPRD Kabupaten Pandeglang, Iwan Coanda mendesak Bagian Perhubungan Laut Dishubkominfo setempat melakukan koordinasi dengan pihak PLTU II Banten agar segera mengambil tindakan. (mardiana/eman)