Banjir Rendam 6 Kecamatan di Pandeglang
PANDEGLANG, SNOL Sekitar 2.000 rumah di enam kecamatan di Kabupaten Pandeglang terendam banjir. Banjir dengan ketinggian antara satu hingga dua meter merendam ribuan rumah, sawah dan fasilitas publik lain sejak Jumat (5/4) malam lalu.
Diperkirakan banjir yang terjadi di Kecamatan Labuan, Patia, Pagelaran, Mandalawangi, dan Sukaresmi terjadi karena intensitas curah hujan yang cukup tinggi selama dua hari terakhir. Selain itu hujan juga mengakibatkan naiknya debit air di beberapa sungai, sehingga meluap hingga ke rumah-rumah warga.
Hujan yang turun sejak Jumat malam lalu perlahan membanjir ribuan rumah warga. Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Pandeglang menyebutkan, enam desa di Kecamatan Labuan terendam banjir.
Di Kecamatan Pagelaran, banjir merendam di tiga desa, di Kecamatan Patia, banjir merendam empat desa, dan di Kecamatan Sukaresmi merendam lima desa.
“Kami belum memiliki data secara lengkap, baru mendata desa serta kecamatan saja. Saat ini para relawan tengah fokus melakukan evakuasi dan mencatat jumlah korban banjir,” terang Koordinator Tagana Kabupaten Pandeglang, Ade Mulyana, (74).
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Encep Suryadi mengatakan, sekitar 2.000 KK menjadi korban banjir. Ia menjelaskan, banjir terjadi cukup cepat dan sebagian warga bahkan tidak sempat meyelamatkan harga benda mereka.
“Hujan turun beberapa hari terakhir, dan pada malam harinya langsung merendam ribuan rumah warga. Minggu, banjir yang menggenangi rumah warga sudah setinggi 1,5 meter,” kata Encep.
Hingga Minggu, banjir di Kecamatan Patia dan Pagelaran ketinggiannya masih berkisar satu hingga dua meter. Sedangkan di Kecamatan Labuan, banjir sudah mulai surut.
Di Desa Sukaraja, Kecamatan Pulosari, guyuran hujan deras selama dua hari terakhir mengakibatkan longsor tepatnya di Kampung Kaduhejo dan Kampung Keleng. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, longsor sempat menimbun perkebunan warga.
Kepala Desa Sukaraja, Suhedi membenarkan musibah tanah longsor itu. menurutnya, longsor terjadi pada Sabtu malam lalu.
“Longsor terjadi Sabtu malam. Meski tidak ada korban jiwa namun longsor merusak perkebunan warga, kami himbau warga tetap waspada akan kemungkinan longsor susulan,” himbaunya.
Pusat Pengendalian dan Operasional (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten merilis bahwa hujan deras yang terjadi di Pandeglang dan Kabupaten Serang pada Sabtu dan Minggu (6-7/4) kemarin mengakibatkan air Sungai Cipunten Agung di Kecamatan Labuan, dan Sungai Cikalumpang di Kecamatan Padarincang meluap.
Kepala BPBD Provinsi Banten, Ino S Rawita, Minggu (7/4) mengatakan, akibat hujan deras, empat kecamatan di Kabupaten Pandeglang ribuan rumah teredam air, semenatra di Kabupaten Serang hanya satu kecamatan.
“Pandeglang kecamatan yang terkena dampak hujan deras yakni, Labuan, Patia, Mandalawangi dan Kecamatan Pagelaran. Di Kabupaten Serang hanya Kecamatan Pa-darincang,” katanya.
Di Kecamatan Labuan berdasarkan laporan dari BPBD Pandeglang terjadi di sejumlah kampung di Desa Teluk, Desa Labuan, Desa Teluk, Desa Banyu Mekar dan Desa Kalanganyar. Sementara di Kecamatan Patia di Kampung Tajur, Sindang Rahayu dan Karang Tengah, dan Kecamatan Mandalawangi di Desa Ramea dan Kadu Pedang.
“Dan informasi yang kami terima di Kecamatan Pagelaran pada pukul 12 : 40 Wib, siang tadi (kemarin, red) ada beberada desa yang terendam diantaranya Bulagor ada 174 KK, Margagiri ada 400 KK, Sukadame 4 KK dan Desa Bama hanya 2 KK,” ujarnya.
BPBD Banten, lanjutnya, telah memberikan bantuan kepada korban banjir yang ada di Kabupaten Pandeglang seperti mie instan ikan kaleng, kecap serta saos sambal sesuai dengan permintaan. “Kemarin malam (Sabtu malam), kami sudah mengirim 30 dus mie instan, ikan kaleng, kecap dan saos sambal masing-maisng lima dus. Kami juga mengirimkan dua perahu karet. Kami akan terus melakukan monitoring dan koordinasi dengan kabupaten/kota. Dan siap mengirimkan bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang terkena dampak banjir,” ungkapnya. (mardiana/rus/ari/igo/deddy/bnn)