Kakek Penderita Stroke Nyaris Tertimpa Rumah Ambruk

KRESEK,SNOL Rumah Pasangan Suami Istri (Pasutri) Sinun (70) dan Saah (60) ambruk diterjang hujan deras. Sinun yang tengah sakit stroke sempat tertimpa reruntuhan atap rumahnya.

Peristiwa ambruknya rumah warga miskin di Kampung Kosambi RT.1/5 Desa Pasir Ampo Kecamatan Kresek ini terjadi Selasa (5/3), sekitar pukul 05.00 WIB. Saat itu, Saah hendak pergi ke sawah usai memasak nasi goreng untuk suaminya yang tergolek lemas di atas tempat tidur, karena menderita sakit stroke selama tiga tahun.

“Tiba-tiba ambruk, saat itu saya belum jauh dari rumah mau ke sawah,” ungkap Saah dengan nada lemas disamping suami tercintanya kepada Satelit News.

Beruntung atap ambruk itu tidak langsung menimpa Sinun yang tengah terbaring di tempat tidur karena terhalang lemari yang kokoh disampingnya. “Memang kondisi rumah sudah doyong, karena kondisi kayunya sudah banyak yang lapuk. Rumah saya memang hanya terbuat dari bilik dan kayu-kayu,” tutur wanita paruh baya ini.

Sanitra, anak pertama Saah yang datang dari kampung berbeda untuk membantu ibunya membenarkan jika pihak desa sudah mendata rumah ibunya untuk mendapatkan bantuan. “Saya juga tidak tahu kepada belum juga dapat. Namun, saya berterimaksih kepada warga sekitar yang langsung membantu membangunkan rumah orang tua saya, meski dengan bambu dan kayu ala kadarnya,” katanya.

Saah mengaku sepekan lalu ada beberapa orang dari desa yang datang dan melakukan pemotretan guna mendapatkan bantuan perbaikan rumah. Menyusul ada program bedah rumah dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. Namun bantuan belum terealisasi, rumahnya sudah ambruk.

Sanitra, anak pertama Saah yang datang dari kampung berbeda untuk membantu ibunya, membenarkan jika pihak desa sudah mendata rumah ibunya untuk mendapatkan bantuan. “Saya berterimaksih kepada warga sekitar yang langsung membantu membangunkan rumah orang tua saya, meski dengan bambu dan kayu ala kadarnya,” katanya.

Tidak jauh dari rumah Sinun dan Saah, ada juga rumah tidak layak lainnya yang dihuni oleh Pasutri Suminta dan Rafah. Pasutri ini sudah menetap selama 10 tahun di rumah gubuk tersebut. Mereka juga mempertanyakan program bedah rumah Pemkab Tangerang.

“Sudah sering sekali orang mengambil foto rumah kami, tapi realisasinya tidak ada. Termasuk orang desa juga sudah mengambil foto rumah kami,” ucap Suminta.

Kepala Desa Pasir Ampo Suwanta Wijaya mengatakan, hingga saat ini ada sekitar 400 rumah tidak layak huni di desa tersebut dan belum tersentuh program bedah rumah. “Namun, hingga tahun kemarin sekitar 100 rumah sudah mendapatkan bantuan bedah rumah dari Pemkab Tangerang,” tukasnya. (aditya/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.