Edan, Siswi SD Dicabuli Bapak Tirinya !
PANDEGLANG,SNOL Mawar (12), sebut saja begitu, siswi kelas 6 sebuah SD di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang menjadi korban pencabulan oleh bapak tirinya Amir Mahmud (30).
Kanit Perlindungan Perempuan Dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Pandeglang, Bripka Chaerul Anam mengatakan, perilaku cabul yang dilakukan Amir terhadap Mawar sudah dilakukan sejak tahun 2011. Dimulai saat Mawar baru berusia 10 tahun atau masih duduk di bangku kelas 4 SD.
“Pelaku sudah mencabuli korban sebanyak 7 kali, Dia juga menggaulinya satu kali, yaitu pada bulan Februari 2013 di rumah kontrakannya sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu istri pelaku sedang tidak ada di rumah,” kata Bripka Chaerul Anam, Selasa (5/3).
Setiap melancarkan aksi cabulnya, Amir kerap mengancam Mawar agar tidak bilang kepada siapapun dengan ancaman dan mengiming-imingi Mawar akan memberi sejumlah uang.
Mawar ketakutan dan mengalami trauma berat. Melihat kondisi anaknya, sang ibu terus bertanya. Akhirnya Mawar menceritakan apa yang dialaminya. Ibu Mawar bersama anggota keluarga lainnya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian setempat.
Polisi kemudian dilakukan penyelidikan. Aparat lantas menangkap Amir di rumahnya. Kini Amir mendekam di sel Mapolres Pandeglang untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Pelaku diancam pasal 81 dan atau pasal 82 UU Nomor 23 tahun 2002, tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” ujar Bripka Chaerul Anam. Polisi masih mengembangkan dan mendalami kasus tersebut, sekaligus mengumpulkan sejumlah barang bukti yang dibutuhkan.
Amir sendiri mengakui perbuatan bejadnya itu. Kata dia, sudah 7 kali ia melakukan tindakan cabul terhadap anak tirinya. Kemudian satu kali meminta Mawar itu untuk melampiaskan nafsu syahwatnya sebagaimana hubungan suami-istri.
“Soalnya saya nafsu lihat anak tiri saya itu,” akunya. Setiap mencabuli anak tirinya itu, istri Amir tidak ada di rumah, “Istri saya itu sering keluar, pekerjaannya mijit (tukang urut panggilan,red),” tandasnya.(mardiana/eman)