Sekolah Nana Heran Tuntutan Nassar

TANGERANG, SNOL Niatan pedangdut Nassar KDI menuntut keamanan SDN 6 Tangerang setelah terjadinya penculikan Siti Nurjannah (10) atau akrab disapa Nana membuat heran pihak sekolah. Pasalnya, saat mereka mendatangi kediaman pasangan beda usia tersebut untuk menyampaikan keprihatinan, tidak ada pernyataan soal tuntutan ke jalur hukum.
“Heran, apanya yang mau dituntut? Atas dasar apa? Perasaan saat Jumat (18/1) pagi saya beserta guru-guru kesana untuk mengucapkan belasungkawa dan meminta maaf, ibu Muzdalifah menerima dengan ikhlas,” ungkap Ahmad S.Ag, Kepala Sekolah SDN 6 Tangerang.
Lebih jauh Ahmad menambahkan, saat dirinya dan lima orang guru datang menemui ibu kandung Nana, wanita berjilbab itu bisa menerima peristiwa penculikan tersebut sebagai musibah yang menimpa keluarganya.
Muzdalifah dikatakan Ahmad, tidak memiliki niat sama sekali untuk menuntut sekolah, apalagi sampai ke jalur hukum. “Dari pihak ibu Muzdalifah tidak ada tuntutan atau ucapan seperti itu. Walaupun kami bertemu hanya sekitar 10 menit di rumahnya, beliau terlihat tabah,” ujarnya. Saat pertemuan itu, Muzdalifah tidak didampingi Nassar.
Bukan hanya Nana yang bersekolah di SDN 6 Tangerang. Ahmad mengatakan, sebelumnya anak pertama atau kakak kandung Nana, Dewi Nurmania atau akrab disapa Nia yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP juga bersekolah di SDN 6 Tangerang.
“Kalaupun dari pihak Nassar mengeluhkan soal keamanan sekolah kami, kakaknya dari kelas I sampai kelas VI juga sekolah di sini, aman-aman saja,” tutur Ahmad.
Di sekolah yang mayoritas diisi oleh anak-anak kaya tersebut, Ahmad mengaku, belum pernah ada keluhan keamanan dari orangtua murid. Sebab katanya dari awal masuk sekolah, wali murid sudah diberi pengertian bahwa saat jam istirahat siswa diperbolehkan jajan di luar gerbang sekolah. “Ya memang boleh saat jam istirahat. Memang ada satpam, tapi dia tidak mengawasi satu per satu tiap anaknya. Terlebih sehabis istirahat, anak ada jam pencak silat di lapangan Ahmad Yani, ya sekalian ke sana,” ujarnya.
Pihak sekolah ujar Ahmad, juga memperbolehkan pengasuh siswa seperti sopir pribadi atau asisten rumah tangga yang dibawa dari rumah untuk menjaga dan mengawasi langsung anaknya. “Jadi apa alasan Nassar berbicara seperti itu?” tanya Ahmad.
Sebelumnya, Nassar menyatakan, kejadian penculikan merupakan bagian dari kelalaian pihak sekolah sehingga dia berencana mengajukan tuntutan. “Ini bagian dari kelalaian pihak keamanan sekolah, saya siap menuntut jalur hukum,” ungkap Nassar di rumahnya, Jumat (18/1) lalu. (pramita/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.