Siswa SMA Plus Pembangunan Jaya Ciptakan Mobil Mesin Parutan Kelapa

Kreatifitas siswa-siswi Kota Tangerang Selatan patut diacungi jempol. Salah satunya yang ditunjukkan pelajar SMA Plus Pembangunan Jaya, Bintaro, Pondok Aren. Mereka mampu menciptakan temuan baru, yakni mobil daur ulang dengan bahan bakar gas elpiji.
Kecintaan pada dunia balap mobil gokart mendorong siswa-siswi SMA Plus Pembangunan Jaya terinspirasi membuat mobil yang hampir sama dengan gokart namun berbeda mesin dan bahan-bahannya. “Ide membuat mobil fun car ini awalnya karena karena kita sama-sama suka main mobil gokart,” kata Sandy, Ketua Project Fun Car SMA Plus Pembangunan Jaya kemarin (4/10).

Namun dalam perjalanannya, kata Sandy, mereka tidak sekaligus mencontoh gokart. Ada beberapa yang dimodifikasi, terutama mesin. “Kalau gokart terlampau ceper,” ungkap siswa IPS ini.

Fun car ini dibuat dari bahan-bahan daur ulang roda depan mobil dari ban vespa super tahun 1986 dan ban belakangnya memakai ban bajaj.
Mobil rakitan itu bisa bergerak dengan basis mesin 2 tak. Adapun untuk rakitan mobil mesin 4 tak, mobil memakai mesin dari parutan kelapa dan berbahan bakar Elpiji.

Meski berbahan daur ulang, mobil 4 tak dengan mesin parutan kelapa dan bahan bakar Elpiji itu diakui memiliki kelebihan. Kelebihannya terletak pada keiritan bahan bakar. Sebanyak 1 kilogram Elpiji bisa mencapai jarak sekitar 100 kilometer. “Jadi dengan mesin 70 cc pada mobil 4 tak, bila memakai 3 kilogram Elpiji dapat menempuh hingga Cirebon, Jawa Barat,” ungkapnya.

Selain itu, mobil itu pun mudah dibawa kemana-mana dan tidak ribet. Ia sendiri bahkan mengemudikan mobil itu dari sekolah ke Universitas Pembangunan Jaya.

Sementara Ketua Program SMA Pembangunan Jaya, Agus Gunawan mengatakan, karya ini dibuat pada Juli-Agustus lalu, karena ada acara ulang tahun Pembangunan Jaya ke 21. Alat-alat ini merupakan project dari siswa yang dibuat dari bahan daur ulang dengan mesin yang dibeli seharga Rp 14 ribu per kilonya dan mesinnya menggunakan parutan kelapa, serta mesinnya ramah lingkungan. “Kita menggunakan gas Elpiji dikarenakan gas Elpiji aman akan lingkungan,” ungkapnya.

Dia menceritakan pembuatan fun car ini dibuat empat orang siswa dari siswa kelas 1 dan 3. “Awal mulanya kita ingin membuat empat macam fun car untuk aplikasi konsep pelajaran baik IPA, maupun kreasi seninya,” katanya.

Fun car yang satu dibuat oleh bensin campur, dan fun car kedua 4 tak tidak menggunakan supensi. Fun car ini menggunakan gas dan kopling dengan menggunakan bahan bakar Elpiji serta yang akan datang siswa ini akan membuat fun car menggunakan mesin listrik yang akan dibuat di Desember mendatang.

“Pembuatan fun car ini untuk satu fun car hampir satu bulan pembuatannya, untuk saat ini fun car digunakan untuk keliling Bintaro,” katanya.
Untuk harga pembuatan fun car ini sebesar Rp 5 juta untuk bahan dan mesinnya seharga Rp 3 juta. Fun car ini sudah ada yang minat dan dijual dengan harga Rp 20 juta. (irma permata/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.