Warga Keluhkan Debu Tanah Duren Villa

TANGERANG, SN Debu tanah yang dihasilkan dari proyek pengembangan perumahan Duren Villa, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah dikeluhkan pengguna jalan dan warga sekitar. Mereka mendesak aparat pemerintahan setempat segera bertindak, sebelum mereka melakukan aksi massa untuk menghentikan aktifitas pengembangan perumahan tersebut.
Salah seorang warga setempat Muhamad Habibi, mengatakan, sejak proyek pengembangan perumahan Duren Villa dilaksanakan pengembang beberapa waktu ini, berefek negatif pada ruas Jalan KH. Hasyim Ashari, ruas Jalan Padurenan, Ciledug, dan Karang Tengah. “Jalan jadi super kotor dan super berdebu, kegiatan ini sangat mengganggu, mohon ada tindakan segera,” katanya melalui pesan tertulisnya kepada Satelit News, Rabu (14/3).
Kotornya jalan dan merebaknya debu yang membuat sumpek pernafasan tersebut, kata Habibi, dikarenakan adanya mobil truk yang membawa tanah galian dari dan ke proyek pengembangan Perumahan Duren Villa. “Yang parahnya lagi, mobil truk tersebut beroperasi mulai siang hari, dengan keadaan ban truk yang penuh tanah merah dan tercecer di sepanjang jalan. Jelas ini sangat mengganggu,” keluhnya.
Keluhan Habibi ini juga disampaikan puluhan warga lain melalui pesan tertulisnya kepada koran ini. Mereka kebanyakan khawatir, debu yang bertebaran akibat tanah yang tertinggal di jalan itu akan berdampak pada kesehatan warga. “Sekarang saja sudah mengganggu pernapasan. Kalau terus berlanjut, bisa-bisa kami TBC semua. Kami minta ketegasan dari pihak terkait untuk melakukan tindakan kepada pelaksana proyek tersebut,” pinta Aden Kasep.
Risnawati Hartini, warga setempat bahkan mengatakan, pihak RT/RW seperti tidak mengindahkan keluhan warga ini. Sebab, meskipun mereka merasakan dan mungkin akan ikut sulit bernafas, tetap membiarkan aktifitas itu. “Muka lengket sama debu, ini kok aparaturnya diem saja, jangan-jangan mereka juga sudah bengek (sakit pernafasan) juga,” imbuhnya.
Yos Herryansyah menambahkan, pihaknya berharap aparat kelurahan dan kecamatan mau turun langsung mengawasi proyek ini. Sebab kalau tidak segera dilakukan tindakan, respon warga akan semakin menjadi dan kemungkinan akan dilakukan aksi massa . “Ini Pak Lurah dan Pak Camat tahu tidak? Kalau tahu, segera bertindak, sebab ini sudah sangat meresahkan,” pintanya.
Dihubungi terpisah, Camat Karang Tengah Herman Suwarman tidak bisa dikonfirmasi. Saat dikirimi pesan singkat ke nomor telepon pribadinya, dan juga saat dihubungi langsung, tidak ada jawaban apapun.(pane/made)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.