Demokrat Kaget Sikap PKS Pilih Zaki
TIGARAKSA, SNOL Paska peryataan sikap PKS yang mendukung pasangan Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah sebagai calon bupati dan wakil bupati Tangerang, nasib koalisi bersih diambang kehancuran. Ibarat sebuah kaca, koalisi lima partai itu (Demokrat, PAN, PDIP, PKS dan PPP) kini sudah retak.
Beberapa politisi di koalisi bersih mengaku kaget dengan sikap PKS itu. “Jujur saja saya sangat kaget mengetahui hal itu. Sebab, semalam (Minggu malam) kami masih melakukan komunikasi dengan beberapa kadernya. Namun pagi ini (kemarin) kami membaca di media terkait penyataan resmi dari DPP dan DPW PKS yang memberikan dukungannya kepada pasangan Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah,” kata Khaerudin, Wakil Sekretaris DPC Partai Demokrat Kabupaten Tangerang, di Kantor DPC, Perumahan PWS Tigaraksa, Senin (10/9).
Menurut Khaerudin, sikap PKS itu bukan kebiasaan yang dilakukan PKS selama ini. “Kami melihat PKS sebagai partai yang sangat berani. Biasanya, apa pun keadaannya PKS menjadi partai oposisi yang siap bertarung dalam setiap Pilkada dengan memunculkan kadernya sebagai calon,” kata Khaerudin.
Khaerudin menyesali sikap PKS itu. “Awalnya kami sangat mengharapkan bisa menjalin koalisi, namun dengan kondisi ini tentunya kami harus segera mengambil langkah lain,” katanya.
Humas DPD PKS Kabupaten Tangerang Ahmad Syahril Baidilah menjelaskan prihal sikap partainya itu. Menurut dia, dukungan PKS kepada pasangan Ahmed Zaki Iskandar-Hermansyah karena koalisi bersih cenderung kurang sehat dan stagnan. “Kami tidak mundur dari koalisi bersih, PKS sudah memberikan batas waktu terkait koalisi itu. Tapi ternyata koalisi yang dibangun tidak sehat dan cenderung stagnan dan banyak kepentingan,” kata Syahril.
Syahril mengaku kalau PKS sudah maksimal dan pro aktif dalam membangun koalisi. Tetapi yang lain terlihat pasif. “PKS selalu menanyakan komitmen dan keseriusan koalisi. Sampai pekan ini tidak ada perkembangan dan cenderung “bubar”. Makanya PKS memberikan deadline. Sehingga setelah waktunya kami nilai habis maka kami membuat keputusan yang berbeda,” papar Syahril.(hendra/fahmi)