Rombongan Wabup Lebak Tabrak 4 Pelajar
LEBAK, SNOL Kecelakaan melibatkan kendaraan rombongan pejabat kembali terjadi. Salah satu mobil iring-iringan Wakil Bupati (Wabup) Lebak Amir Hamzah, menabrak empat siswa SMP Negeri I Cijaku, Selasa (4/9) lalu sekitar pukul 13.30 WIB. Akibat peristiwa itu, dua pelajar mengalami luka serius dan dua lainnya mengalami luka ringan. Sementara, dua kendaraan milik korban ringsek.
Tragisnya, keempat korban hanya dirawat di rumah mereka masing-masing, setelah sebelumnya dilarikan ke Puskesmas karena terbatasnya biaya perawatan. Sedangkan penabrak tak memberikan santunan sepeser pun, sejak peristiwa itu.
Keempat pelajar kelas VIII SMP Negeri Cijaku I tersebut merupakan warga Kampung Cibadak, Desa Cijaku, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak. Mereka antara lain, Sofyan Hamidin (13), Yayan (13), Sadim (14) dan Agus (13).
Saat itu iring-iringan kendaraan wakil bupati Lebak yang akan melakukan kunjungan kerja melaju dari arah Cigemblong menuju Malingping. Tepat di Desa Peucang Pari, Kecamatan Cijaku salah satu mobil yang turut serta dalam rombongan Wabup, jenis Daihatsu Feroza dengan nomor polisi A 2244 menabrak empat pelajar yang naik sepeda motor berboncengan. Mobil yang belakangan diketahui dikemudikan seorang relawan bernama Azis itu berada dalam konvoi orang nomor dua di Kabupaten Lebak tersebut. Akibatnya kedua sepeda motor itu ringsek dan pengendaranya mengalami luka-luka.
Oleh warga, keempat pelajar itu diberikan pertolongan dan dibawa ke Puskesmas Cijaku. Anehnya, rombongan Amir Ahmzah dan relawannya itu bukannya membawa korban yang rata-rata dari keluarga tidak mampu itu ke rumah sakit, malah sibuk membuat surat pernyataan musyawarah atau damai. Surat itu ditandatangani Endang Lukman Hakim dan beberapa orang saksi dari tim relawan serta orangtua korban.
Setelah itu rombongan kembali melanjutkan perjalanan tanpa memberikan biaya pengobatan. Lucunya lagi, dalam surat pernyataan hasil musyawarah itu sama sekali tidak dibubuhi materai dan tidak mencantumkan nomor polisi kendaraan yang mengalami kecelakaan.
Muhidin, salah seorang dari orangtua korban mengaku, dirinya sangat berharap penabrak itu bertangggung jawab. Sebab dirinya mengaku tidak memiliki uang untuk mengobati anaknya yang mengalami luka serius di bagian mulut dan wajahnya.
Bahkan kata dia, saat ini anaknya itu tidak bisa makan nasi dan makanan keras lainnya, karena giginya rontok dan terpaksa diberi makanan sejenis tajin atau air saringan beras karena tidak memiliki biaya untuk membawa ke rumah sakit. “Kami tidak punya biaya untuk mengobati anak kami ke rumah sakit. Karena setelah saya disuruh menandatangani surat pernyataan, mereka langsung pergi tanpa memberikan uang pengobatan sama sekali,” katanya.
Kapolsek Cijaku AKP Tusiran, membenarkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas di wilayah hukumnya. Dia mengaku sejauh ini tidak mengetahui alamat penabrak dan nomor polisi kendaraan yang mengalami kecelakaan itu.
“Memang telah terjadi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan iring-iringan mobil wakil bupati Lebak, namun belum tahu nomor polisi kendaraan dan alamat penabrak. Tapi katanya mereka sudah musyawarah dan rencanaya hari ini (Rabu 5/9 kemarin, red) akan datang ke sini lagi untuk memberikan uang pengobatan,” kata Kapolsek.
Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah saat duhubungi Rabu malam (5/8) membenarkan, jika salah satu mobil tim relawannya mengalami kecelakaan lalulintas yang melibatkan empat pelajar SMP tersebut. Tapi pihaknya membantah tudingan jika timnya yang menabrak empat pelajar tersebut. Karena menurutnya dua motor yang digunakan pelajar itu melaju dalam kecepatan tinggi dan ugal-ugalan, lalu menabrak mobil yang dikemudikan Azis.
“Bukan ditabrak, melainkan motorlah yang menabraknya. Bahkan, pihak keluarga para pelajar itu yang meminta maaf, dan mengakui kesalahan anak-anaknya,” ujar Amir Hamzah.
Disinggung tentang tidak adanya biaya pengobatan kepada para korban, Amir pun berdalih jika para korban telah dilarikan ke Puskesmas terdekat. Pihaknya berjanji akan membiayai seluruh biaya pengobatan terhadap para korban. Namun karena saat itu pihaknya dikejar waktu untuk sebuah kepentingan di Jakarta, semuanya ditunda dulu.
“Kasus ini jangan sampai dipolitisir (Pilkada Lebak, red), semua biaya pengobatan akan ditanggung. Bahkan, sepeda yang rusak juga akan diperbaiki,” katanya. (mg-2/k-5/ris/sep/deddy/bnn)