PLTU di Depan Mata, Ratusan Keluarga di Perbatasan Hidup Tanpa Listrik

JAMBE,SNOL Kabar menyedihkan datang dari daerah perbatasan Kabupaten Tangerang. Ratusan Kelapa Keluarga (KK) di Desa Mekar Sari Kecamatan Jambe hidup tanpa listrik selama puluhan tahun. Padahal, di Kabupaten tersebut terdapat sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Warga yang belum menikmati aliran listrik itu tersebar di empat kampung diantaranya Kampung Gembor Rt 4 dan 5, Kampung Buraset Rt 2, Kampung Lampeong Rt 10 dan Kampung Depok Rt 3. “Ada 400 KK yang belum menikmati listrik sejak puluhan tahun di empat kampung tersebut dan terbagi di lima Rt,” ungkap Aman Kepala Desa Mekar Sari kepada wartawan koran ini, kemarin.
Aman mengaku prihatin dengan kondisi ini. Pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan masalah ini. Mulai dari bentuk surat, proposal pemasangan lsitrik hingga usulan dalam Musrenbang Kecamatan dan Kabupaten Tangerang tahun 2012. “Dalam Musrenbang itu saya ngotot kepada Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),” katanya.
Dia mengaku tidak mengerti mengapa Pemkab Tangerang melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan PT PLN belum memasang listrik. “Saya sudah ke Disperindag dan hanya diberikan jawaban mudah-mudahan disetujui permohonan pemasangan listrik di empat kampung tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, jika masyarakat diberikan sambungan listrik, setidaknya itu menjadi pemasukan buat negara. Berdasarkan informasi yang diterimanya ada ratusan warga yang tinggal empat kampung itu bekerja sebagai buruh, petani, pedagang dan lainnya. “Seharusnya ada survei dulu dari pihak terkait sebelum memasang, tapi sampai sekarang tidak ada,” katanya.
Empat kampung itu kata aman, berbatasan dengan wilayah Parung Panjang dan Tenjo, Jawa Barat. Pihakya berharap pemasangan jaringan listrik di empat kampung itu bisa direalisasikan secapatnya. “Saya dengar katanya mau dibangun 2013, tapi tidak tahu kepastiannya. Saya sebagai Kades ingin membangun desa, salahsatunya mendesak pemerintah dan instansi terkait untuk memasangan jaringan listrik di kampung tersebut.” katanya.
Saat ini ratusan warga disana hanya mengandalkan aliran listrik dari tetangga yang sudah mendapatkan aliran, hingga menggunakan petromax untuk penerangan. “Dulu ada juga yang menggunakan tenaga surya pakai aki, tapi tidak tahu sekarang. Terus ada juga warga yang harus menyambungkan kabel ke meteran dengan jarak 200 hingga 500 meter,” ungkapnya.
Terpisah, Kasi Pemanfaatan Sumber Daya Mineral Disperindag Kabupaten Tangerang, Sunardi mengatakan, tahun ini Jambe belum masuk dalam program pemasangan instalasi listrik dari Pemda. “Kami minta agar Kepala Desa atau Camatnya mengirimkan usulan pemasangan. Mudah-mudahan bisa direalisasikan di tahun depan,” pungkasnya. (fajar aditya/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.