2 Dermaga di Merak Tak Layak

MERAK, SNOL Musim mudik 2012 sudah di depan mata, namun sejumlah fasilitas di Pelabuhan Merak untuk kesiapan mengatasi arus mudik masih banyak yang belum dibenahi. Dua dermaga yang diklaim pihak PT Angkutan Sungai Darat dan Penyeberangan (ASDP) Merak, sudah sangat siap, ternyata dinilai tidak layak.
Hingga kemarin, fender atau bantalan Dermaga IV yang berfungsi untuk meredam benturan dari hempasan ombak pada saat kapal akan merapat, belum juga diperbaiki. Masih seperti sebelumnya, bantalan dermaga itu masih menggunakan ban bekas sebagai penopang benturan kapal yang beratnya mencapai ribuan ton. Tak hanya itu, fender di Dermaga V juga banyak yang hilang. Namun belum juga ada langkah perbaikan dari pihak berwenang.
Ketua Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) Merak, Togar Napitupulu menyatakan dermaga tersebut tidak layak untuk digunakan pada arus mudik kali ini. “Akibat tidak adanya penahan benturan di dermaga IV, kapal kami sering rusak dan harus selalu melakukan perawatan. Kami menilai dermaga tersebut tidak layak digunakan untuk arus mudik nanti,” kata Togar, kemarin.
Selain tidak adanya fender, kata dia, di dermaga itu juga tidak adanya dolphin yakni alat tempat sandar kapal di atas tiang pancang. Tidak lepas di situ, di area dermaga itu juga alun lautnya cukup besar dikarenakan pemecah ombak yang saat ini sedang dikerjakan tak kunjung rampung. “Olah gerak kapal cukup sulit kalau alun laut sedang kencang. Bahkan kapal juga bisa hanyut,” terangnya.
Keluhan juga disampaikan Kepala Cabang PT Jembatan Laut (Jemla) Ferry, Subagyo, yang menyatakan di dermaga V juga banyak fender yang terlepas, namun hingga saat ini belum juga diperbaiki. “Kapal saya juga sering bersandar disana. Hanya ban bekas, satu-satunya penahan benturan kapal karena tidak ada lagi penahan benturan di dermaga itu,” ujarnya.
Manajer Pelabuhan PT ASDP Cabang Utama Merak Nana Sutisna memilih tak banyak memberikan jawaban saat ditanya terkait permasalahan tersebut. Dia hanya menyatakan, bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan mengganti fender di dua dermaga itu dengan  fender pneumatik, yakni alat yang sangat penting untuk mencegah kerusakan akibat benturan antara dermaga dan kapal. “Nanti kita akan ganti,” ujarnya singkat.
Sementara itu, PT Marga Mandala Sakti (MMS), penyelenggara jalan tol Tangerang-Merak menyiapkan sejumlah fasilitas tambahan saat arus mudik dan balik lebaran tahun ini. Fasilitas tersebut diantaranya berupa 2 Pos Kesehatan masing-masing di rest area KM42 arah Merak dan rest area KM 68 arah Jakarta.
“Selain itu kita juga akan dirikan pos polisi di semua rest area kita, dan satu bengkel gratis di KM 45 arah Jakarta,” kata Sunarto Sastrowiyoto, Direktur Operasi & Teknik PT MMS dalam paparannya terkait dengan kesiapan MMS menyelenggarakan arus mudik dan balik lebaran tahun ini, Rabu (8/8).
PT MMS selama masa arus mudik dan balik lebaran ini juga berjanji akan mengoptimalkan fasilitas layanan yang pada hari-hari biasanya ada. Optimalisasi layanan itu diantaranya akan dilakukan terhadap operasional 8 unit mobil derek gratis, 7 mobil patroli, 15 mobil PJR (patroli jalan raya), 4 unit mobil ambulans, dan sejumlah kendaraan rescue.
Selama masa itu, PT MMS juga berjanji akan mengoptimalkan pengoperasian 4 unit variable message sign atau papan informasi yang sudah terpasang setidaknya di 4 titik. “Kami juga pasang 20 CCTV untuk meningkatkan pelayanan petugas kami jika terjadi sesuatu dengan pelanggan kita di jalan tol,” kata Sunarto menambahkan.
Terpisah, Rapat Koordinasi Persiapan Geser Pasukan (Serpas) Operasi Ketupat Kalimaya 2012 yang digelar di Mapolres Serang, kemarin (8/8) mengungkapkan Polres Serang menyiagakan 506 orang personil kepolisian di 11 titik posko. Selain Polri, instansi lain yang dilibatkan dalan Operasi Ketupat Kalimaya ini dari TNI, Pemda, dan organisasi mitra semisal Orari. Ratusan personil akan mengamankan, jalur mudik nasional yang melintasi wilayah hukum Polres Serang.
Kabag Operasional Polres Serang, Kompol Yudis Wibisana menyatakan, acara geser pasukan akan dilaksanakan pada Sabtu (11/8), sedangkan pelaksanaan Operasi Ketupat Kalimaya dimulai pada 12 Agustus, hingga 26 Agustus, atau H-7 hingga H+7. “Pelaksanaan operasi ini melibatkan berbagai instansi. Diperlukan koordinasi dan kerjasama maksimal,” ujar Kompol Yudis.
Untuk menghindari terjadinya gangguan keamanan dan kemacetan, kata Yudis, pihaknya telah membangun sebanyak 11 pos pengamanan (pos pam) yang dilalui para pemudik mulai dari Asem Cikande hingga SPBU Kramatwatu. “Setiap pos pam akan diisi sebanyak 19 hingga 45 personil kepolisian, Jumlah ini belum termasuk personil dari TNI maupun pemda,” terang Yudis.
Selain jalur mudik, aparat juga akan mengawasi jalur-jalur alternatif serta stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). “Untuk jalur alternatif, sudah diploting anggota di titik-titik rawan kecelakaan dan kriminalitas. Sedangkan untuk SPBU, kita instruksikan para kapolsek agar anggotanya ikut mengawasi stok opnam BBM di SPBU,” tegas Yudis.
Rakoor dihadiri, Kapolres Serang, AKBP Ady Soeseno, Wakapolres Serang Amin Priyanto, Bupati Serang Ahmad Taufik Nuriman, Sekda Kota Serang Sulhi Choir, serta perwakilan dari instansi terkait.(man/idm/cr-3/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.