Pemudik Wajib Waspadai Jalur Macet di Tangerang

TIGARAKSA,SNOL Jelang musim mudik lebaran, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kota Tangerang mengintensifkan pemantauan di titik rawan macet. Setidaknya ada delapan titik rawan macet di wilayah Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan (Tangsel).
Delapan titik rawan kemacetan itu yakni, pertigaan Bitung hingga pintu tol keluar Bitung, Pasar Cikupa, Jalur Kawidaran-Balaraja, Pasar Tumpah Gembong-Balaraja, Pasar Jayanti, Bunderan Alam Sutera, Jalan Raya Serpong dan perempatan Muncul.
“Sedangkan untuk rawan kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yakni di Jalan Raya Serang Km 18-21,” ungkap Wakil Kepala Satlantas Polres Kota Tangerang, AKP Darto kemarin.
Titik rawan kemacetan tersebut umumnya terjadi pada jam kerja atau jam pulang kerja. Terutama jalan yang melintasi kawasan industri. Waktu rawan macet pagi hari diperkirakan pukul 06.00 Wib-08.00 Wib. Kemudian untuk waktu macet sore hari pada pukul 16.00 Wib-19.00 Wib. “Kami menempatkan personil di titik rawan kemacetan. Untuk jalan protokol oleh Satlantas Polres,” katanya.
Lanjut Darto, pihaknya berupaya penuh dengan kapasitas anggota untuk membantu mengurai kemacetan. Terkait antisipasi titik rawan macet menjelang lebaran, akan masuk dalam program Ketupat Jaya nantinya. “Sepekan menjelang lebaran pengawasan rawan macet dikombinasikan dengan pengawasan jalur mudik,” katanya.
Kanit Lantas Polsek Cikupa, AIPTU Muskadoil mengatakan, khusus di wilayah Cikupa, kemacetan kerap terjadi pada jam pulang kerja pabrik. “Ini akibat sejumlah angkot menumpuk di pinggir jalan. Kemudian para pedagang yang tumpah ke pinggir jalan, untuk di Pasar Cikupa. Selain itu, personil juga kurang karena cuma bertiga di Polsek,” tandasnya.
Yati, salahsatu salahsatu warga Tigaraksa berharap, kemacetan di sejumlah titik di Kabupaten Tangerang bisa diatasi. Terlebih memasuki musim mudik. “Kemacetan terjadi sejak siang hingga waktu malam setelah berbuka puasa. Pemda dan kepolisian harus bisa mengatasai masalah,” harapnya.

Jalur Mudik Belum Siap
Jalan nasional maupun provinsi yang menjadi jalur mudik belum disiap dilalui pemudik. Oleh karena itu, DPRD Banten mendesak kepada Dinas Marga dan Tata Ruang (DBMTR) untuk fokus pada perbaikan jalan atau penambalan jalan yang rusak.
“Jika proyek pembangunan jalan diteruskan, waktuanya tak akan terkejar pada batas Lebaran. Untuk memperlancar arus mudik, harus fokus pada perbaikan jalan atau penambalan jalan yang rusak,” kata Sekretaris Komisi IV DPRD Banten Miptahuddin, kemarin.
Kepala DBMTR Provinsi Banten, Sutadi menegaskan, H-7 jalur mudik harus selesai diperbaiki. Untuk itu, pihaknya meminta seluruh kontraktor agar mempercepat pengerjaan agar pas mudik tidak ada lagi jalan yang dapat menghambat perjalanan pemudik. “Ada enam ruas yang dikerjakan, dan tahun ini sudah kita mulai pembangunan fisiknya termasuk jalan Palima-Pakupatan,” jelasnya.

18 Kapal Diperbaiki
Sejak minggu lalu, 18 kapal yang biasa melayani jasa penyeberangan Merak – Bakauheni tidak beroperasi. Ke-18 kapal itu tengah melakukan perawatan. Dari jumlah tersebut, dipastikan dua kapal yakni BSP 2 dan SMS Kartanegara tidak bisa beroperasi melayani arus mudik mendatang.
Kendati demikian, jelang arus mudik nanti, 16 kapal siap melayani angkutan Lebaran 2012. Begitu ditegaskan Bagian Humas PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Mario Sardadi Oetomo.
“Perbaikan dilakukan mengisi masa lengang. Nanti pada H-7 sudah bisa beroperasi kembali. KM BSP 2 dan SMS Kartanegara tidak bias melayani arus mudik karena keduanya belum melakukan docking. Jadi terpaksa tahun ini mereka tidak ikut melayani jasa penyeberangan arus mudik Lebaran,” terang Mario.
Untuk mengantisipasi lonjakan arus mudik mendatang, lanjutnya, PT ASDP bersama Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) berkomitmen menyiapkan 34 kapal roro. Sementara lonjakan penumpang diprediksi terjadi pada H-7 Lebaran. “Nah saat itulah semua kapal sudah siap 24 jam,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Administrator (Adpel) Pelabuhan Kelas I Banten, Baptis Seoegiharto menyatakan, kapal yang beroperasi di Pelabuhan Merak seluruhnya laik laut. Hal itu diketahui setelah dilakukannya uji petik beberapa waktu lalu. “Kapal seluruhnya sudah diuji petik. Kami rasa seluruhnya siap untuk melayani arus mudik mendatang,” tuturnya. (fajar aditya/eman/man/bnn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.