Mal dan Tol Tempat Transaksi Narkoba
SERPONG,SNOL Diantara kabupaten dan kota yang ada di propinsi Banten, Kota Tangerang Selatan ( Tangsel) dinilai sebagai wilayah dengan penyalahgunaan Narkotika (NAPZA) tinggi. Hal ini disebabkan letak kota Tangsel yang berdekatan dengan DKI Jakarta. Mirisnya lagi, transaksi Narkotika ini sudah mulai menjalar di kawasan umum seperti mall hingga jalan tol.
“Karena letak Tangsel yang berdekatan dengan DKI Jakarta, banyak transaksi dilakukan di jalan tol khususnya di rest area” ungkap Kasie Intelijen Badan Narkotika Nasional (BNN) Banten, AKP. MP Sidabutar, disela sosialisasi pencegahan dan pemberantasan NAPZA dan HIV Tangsel, yang diselenggarakan Dinas Sosial Provinsi Banten bekerjasama dengan BNN serta Dinsosnakertrans Kota Tangsel,Kamis (12/7).
Transaksi narkotika di rest area atau SPBU yang terletak di jalan tol tersebut, diakui Sidabutar merupakan salah satu tempat yang strategis dan sulit untuk diendus. “Mereka terkadang mengetahui keberadaan petugas, tapi kita sulit mengetahui keberadaan mereka. Bahkan mereka mempunyai kode-kode sendiri” imbuhnya.
Tak hanya di jalan tol, dikatakan Sidabutar transaksi penyalahgunaan narkotika juga kerap dilakukan di pusat perbelanjaan, seperti mal. “Apalagi di Tangsel mal tumbuh subur, umumnya orang datang kesana untuk berbelanja atau sekedar rekreasi, sehingga tidak terbersit kecurigaan untuk transaksi narkotika” katanya.
Di Tangsel penderita HIV/AIDS dan Narkotika di Tahun 2012 ini merupakan tertinggi di Banten dengan angka sebesar 200 penderita,sedangkan untuk se-Banten penderita HIV/AIDS dan Napza sebesar 1000 penderita.
Kasie NAPZA Dinas Sosial, Provinsi Banten, Dede Burhanudin juga membenarkan Tangsel merupakan salah satu kota dengan tingkat pengguna NAPZA tertinggi di Banten. Untuk itu, sosialisasi tersebut dinilai penting dalam mencegah tumbuh suburnya penyalahgunaan NAPZA.
“Kami melaksanakan sosialisasi ini ke seluruh kabupaten dan kota termasuk kali ini di Tangsel sebagai langkah pencegahan” ujar Dede. (irm/bnn)