Crimea, Daerah Istimewa di Ukraina yang Banyak Peninggalan Islam (2)
Kembangkan Pariwisata, Mau “Bersaudara” dengan Bali
Selain peninggalan Islam, Crimea juga terkenal sebagai tujuan wisata. Terutama, kota-kota yang memiliki pantai yang menghadap Laut Hitam. Crimea pun jadi salah satu andalan Ukraina untuk mendatangkan wisatawan. Berikut laporan wartawan Satelit News Agung Pamujo yang sempat berkunjung ke Crimea di sela-sela liputan Euro 2012.
JIKA mellihat fakta sejarah bahwa pernah berkembang kesultanan Islam di Crimea, seharusnya satu-satunya wilayah berstatus republik otonomi di Ukraina ini bisa disejajarkan dengan Aceh di Indonesia. Meski, kini Islam tidak lagi berstatus mayoritas di sana.
Pemerintahan Crimea kini didominasi oleh orang keturunan Rusia. Orang Tatar Crimea hanya punya 14 perwakilan di parlemen, seiring dengan populasi mereka yang kini tinggal 13 persen dari 2,2 juta penduduk semenanjung yang berjarak sekitar 850 kilometer dari Kiev itu.
Dengan status minoritas itu, komunitas Tatar yang muslim itu sempat bersitegang dengan pemerintah saat hendak membangun Masjid Raya di Crimea. Setelah sempat berdebat alot, pada 2004, turun persetujuan untuk membangun masjid besar di Simferopol, ibu kota Crimea.
Untuk masjid itu, komunitas Islam Crimea telah menyewa tanah cukup luas di Jalan Yeltinskaya, di dekat pusat kota Simferopol, untuk jangka waktu 25 tahun. Namun, masjid itu tidak kunjung dibangun, malah akhirnya Dewan Kota Simferopol memutuskan untuk menolak pembangunan masjid itu. Alasannya, mayoritas warga Simferopol non Tatar menolak masjid itu.
Warga muslim Crimea pun protes. Ada dua cara protes mereka. Pertama, menggugat secara hukum. Kedua, menggalang aksi pengumpulan batu untuk pembangunan masjid itu. Setiap muslim Crimea diminta membawa satu potong batu bata, lalu ditumpuk di lahan calon masjid itu.
Saat berkunjung ke Simferopol pekan lalu, saya melihat tumpukan batu bata berbentuk persegi panjang yang warnya putih kecoklatan itu (seperti batu kapur, Red0. Ada puluhan ribu, mungkin seratus ribu lebih batu bata yang sudah terkumpul di situ, ditumpuk memanjang hingga sekitar 30 meter di bagian depan lahan itu. Sayang, ada sedikit kesalahan teknis, sehingga foto tumpukan batu bata itu tidak tersimpan di memori kamera saya.
Di lahan itu, juga ada prasasti untuk pembangunan masjid raya itu. Ya, setelah diprotes lewat hukum dan aksi pengumpulan bata, Dewan Kota Simferopol akhirnya mengijinkan pembangunan masjid raya itu. Rencananya, masjid itu akan mulai dibangun tahun ini.
Bagi pemerintahan Crimea saat ini, kepentingan warga Tatar Crimea itu memang bukan merupakan fokus utama. Mereka lebih fokus untuk pengembangan Crimea ke depan yang ditumpukan kepada satu hal: pariwisata.
Pemerintah Crimea bertekad menyedot wisatawan sebanyak mungkin dengan menawarkan keindahan pantai-pantainya. Khususnya yang ada di dua kawasan, Yalta dan Alushta.
Karena waktu terbatas, saya belum berkesempatan datang ke Yalta yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Simferopol. Kabarnya pantai-pantai di sana memang cukup indah, dan sudah beberapa tahun terakhir ini ramai dikunjungi wisatawan.
Dengan semangat mau mengembangkan dua kawasan wisata pantai itulah, pemerintah provinsi Crimea lewat pemerintah Ukraina melirik Indonesia untuk bekerjasama. Yang dilirik untuk kerjasama adalah Bali.
Duta Besar Indonesia untuk Ukraina Nining Suningsih Rochadiyat membenarkan rencana kerjasama itu. “Untuk Crimea, fokusnya ingin kerjasama wisata. Mereka mau membangun kerjasama dalam bentuk sister province antara Crimea dan Bali,” katanya.
Pemerintah Crimea, menurut istri dari Brigjen (Pur) Yayat Rochadiyat itu, berharap bisa belajar banyak dari Bali dalam pengelolaan wisata. Selain itu, mereka juga membutuhkan banyak SDM di bidang wisata. “Yang dibutuhkan chef, pekerja hotel, juga pekerja spa,” tambahnya.
Nining menambahkan, kerjasama itu sudah dalam tahap final, dan tinggal tandatangan naskah kerjasama atau memory of understanding (MoU). “Semoga dalam dua bulan ke depan sudah terwujud,” kata dubes yang tugasnya dijadwalkan berakhir September 2012 itu. (*)