Shalat Jumat Bersama Muslim Pecahan Soviet di Masjid Ar-Rahma, Kiev, Ukraina
Ada masjid cukup besar di Kiev. Namanya Masjid Ar-Rahma. Wartawan koran ini sudah dua kali sempat berkunjung masjid yang letaknya di Jalan Lukynovska itu. Termasuk, pada Jumat (15/6), ikut salat Jumat di masjid megah dengan cat dinding dominan coklat muda itu.
Seperti menemukan sebutir berlian di padang pasir, bisa menjumpai masjid di Kiev. Karena, jumlah masjid di ibu kota negara yang dulunya tergabung dalam rezim komunis Uni Soviet itu, memang hanya sedikit. Hanya dua.
Wartawan koran ini baru sempat berkunjung ke salah satu dari dua masjid itu, yakni Masjid Ar-Rahma, di jalan Lukyanovska. Bahkan, kemarin sempat salat jumat di masjid yang juga jadi pusat dakwah muslim di Ukraina itu.
Ada ratusan jamaah yang kemarin ikut salat Jumat di masjid yang cukup luas itu. Mereka bukan hanya warga Ukraina. Tetapi, juga warna negara lain yang bekerja di Kiev. “Ada dari Azerbaijan, Kazakhtan, Turkmenistan, dan orang-orang Turki di sini,” kata Irgin, warga asal Azerbaijan.
Pria yang wajahnya mirip Presiden Iran Ahmedinejad itu adalah seorang penerjamah bahasa Arab di sebuah kantor kontraktor di Kiev. Selain itu, dia aktif di masjid Ar-Rahma sebagai salah satu guru yang mengajari mereka yang mau belajar Islam di Masjid Ar-Rahma.
Di antara jamaah yang ikut salat Jumat kemarin itu, ada sekitar 50 wanita. Separo di antaranya tergolong sudah lanjut usia. Para wanita sepuh itu diberi tempat khusus di bagian belakang masjid, dengan disediakan kursi untuk salat sambil duduk.
Salat Jumat dimulai sekitar jam 2 siang. Namun, sekitar satu jam sebelumnya banyak jamaah yang sudah datang. Termasuk, Irgin yang bertemu dengan wartawan koran ini di tempat parkir mobil depan masjid. “Yang datang awal biasanya belanja dulu makanan halal di sini,” katanya. Dia lantas mengajak wartawan koran ini masuk ke toko bahan makanan yang ada di kompleks Masjid Ar-Rahma. Toko kecil iu menjual daging sapi dan sosis yang dijamin halal.
Selain itu, mereka yang datang dulu biasanya juga ingin mendengarkan khotbah awal. Yakni, khotbah tentang akidah dan ketentuan-ketentuan Islam yang disampaikan oleh aktivis pemuda masjid. “Banyak yang baru belajar Islam. Jadi, mereka memperdalam pengetahuan, dengan mendengarkan ceramah awal,” kata Irgin lagi.
Jumat kemarin itu, yang mengisi khotbah awal adalah seorang pemuda asli Ukraina bernama Sergei. Dia berceramah sekitar setengah jam dalam bahasa Rusia. Materinya tentang berbagai pengetahuan agama.
Lalu, sekitar setengah dua, adzan mulai dikumandangkan. Beberapa saat kemudian, khotbah Jumat dimulai. Khatib saat itu adalah seorang tokoh Islam kawakan di Ukraina, Sheik Ainuddin.
Khotbah berlangsung dua bagian seperti kebanyakan di Indonesia. Durasi total hampir satu jam. Salat Jumat sendiri dimulai lebih dari jam 2 siang.
Tidak semua muslim di Kiev berkesempatan ikut salat Jumat. Karena, tidak semua kantor memberi izin karyawannya yang muslim untuk meninggalkan kantor pada jam tersebut. “Tetapi, alhamdulillah, masih cukup banyak jamaah di sini,” kata Irgin, yang usai salat Jumat langsung bergegas kembali kantornya.(agung pamujo)