Rp 7 M untuk Percantik Makam Pendiri Tangerang
TIGARAKSA,SNOL Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang akan segera melaksanakan pembangunan makam Raja Arya Wangsakara. Tidak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan untuk membangun salah satu makam pendiri Tangerang yang berlokasi di Kampung Lengkongkyai, Desa Lengkongkulon, Kecamatan Pagedangan ini sebesar Rp 7 miliar.
“Dibagi dalam dua paket kegiatan. Proyek ini bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) murni 2012,” ujar Dedi Hersadi, kepala Dinas Cipta Karya Kabupaten Tangerang, kepada Satelit News.
Paket pertama, yakni pembangunan sarana dan prasarana taman Makam beranggaran Rp5.483.390.000. Sedangkan paket kedua, yaitu pembangunan bangunan utama makam memiliki anggaran Rp1.550.000.000. “Saat ini kedua paket proyek tersebut sedang dalam proses lelang. Mudah-mudahan bulan Juni pembangunan sudah bisa dilaksanakan,” terang Dedi.
Taman makam Pahlawan Arya Wangsakara, nantinya akan dijadikan sebagai tempat upacara seremonial peringatan hari-hari besar nasional untuk mengenang jasa para pahlawan Tangerang, seperti Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan RI dan lainnya. Sebelumnya, Taman Makam Pahlawan (TMP) yang biasa dijadikan tempat upacara adalah TMP Seribu, namun karena lokasinya berada di wilayah Kota Tangerang Selatan, maka kini Pemkab menjadikan taman makam Arya Wangsakara sebagai penggantinya.
“Area makamnya cukup luas, sekitar 2,65 hektar. Kami berharap pembangunannya rampung sesuai kontrak yakni pada Agustus mendatang, sehingga pada peringatan 17 Agustus tahun ini untuk pertama kali Kabupaten Tangerang sudah bisa menambur bunga di TMP milik sendiri,” harap Dedi.
Menurut dia, penetapan Taman Makam Aria Wangsakara sebagai TMP sangat tepat karena sarat dengan nilai sejarah. Berdasar sejarah, Wangsakara merupakan seorang dari tiga Maulana Kesultanan Banten yang gugur saat melawan kolonial Belanda tahun 1720. Bersama dua tumenggung lainnya, Aria Yudhanegara dan Aria Santika, Aria Wangsakara merupakan pahlawan sekaligus pendiri Tangerang.
Diceritakan, saat Sultan Banten dengan perwakilan kerajaan Sumedang dan Cirebon bertemu di Pesanggarahan diputuskan Tangerang menjadi daerah kemaulanaan. Pemimpinnya tiga tumenggung berasal dari Sumedang tersebut yang luas wilayahnya meliputi Tangerang, Jasinga dan Lebak.(jarkasih)