Buruh Kepung Bandara dan Istana
TANGERANG, SNOL Ribuan buruh dari berbagai penjuru turun ke jalan memperingati Hari Buruh se-Dunia atau May Day, Selasa (1/5/2012). Buruh asal Tangerang dan Banten siap mengepung Bandara Soekarno-Hatta dan Istana Negara.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tangerang Raya Rideh Hatam mengatakan, sedikitnya 5.000 anggota diterjunkan memperingati May Day ini. “Kami menuntut agar semua perusahaan membayarkan gaji sesuai dengan UMK (upah minimum kota ) dan UMS (upah minimum sektoral). Dan meminta pemerintah menghapuskansisteem kerja kontrak,” katanya Senin (30/4).
Para buruh menuju Jakarta dengan menggunakan armada bus, dengan rute Tol Bitung-Jakarta. “Aksi akan kami lalui dengan menggunakan jalur Tol Bitung, keluar Tol Semanggi, arah HI (Hotel Indonesia) dan terus mengepung ke Istana Presiden dan juga Istora Senayan,” jelasnya.
Pihaknya tidak akan mengepung sejumlah tempat vital yang jadi tempat kegiatan masyarakat. Harapannya, dengan dilakukannya aksi damai, pemerintah juga mau berdamai dengan buruh dan mengabulkan permintaan kaum buruh.
Ribuan buruh gabungan dari Federasi Serikat Buruh Karya Utama (FSBKU) dan Konfederasi Serikat Nasional (KSN) juga mengepung Istana Negara. Selain itu, buruh juga akan mengepung kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) dan Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak Dan Gas Bumi (BPMIGAS).
Koordinator Aksi, Koswara mengatakan, sekitar 2.000 buruh dari FSBKU dan KSN Kabupaten dan Kota Tangerang melakukan aksi. “Kami akan mengepung Istana Negara, kantor Kemenakertrans dan BPMIGAS,” ujarnya saat mempersiapkan logistik aksi May Day, Senin (30/4).
Sedikitnya 2.500 buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Tangerang menggelar aksinya di Lapangan Ahmad Yani, Selasa (1/5). Mereka akan melakukan orasi dengan sejumlah tuntutan yang tidak jauh berbeda dengan serikat pekerja lain yang akan turun saat May Day ini.
Di Tangerang akan diwarnai aksi demonstrasi di pintu masuk belakang (M1) di Bandara Soekarno Hatta (BSH). Aksi ini akan dilakukan oleh sekitar 1.000 buruh Aliansi Buruh se-Tangerang Raya. “Kami memilih melakukan aksi di Tangerang, berbagi dengan yang lain, tujuan kami pintu masuk M1 Bandara Soekarno Hatta,” kata Poniman, Ketua Aliansi Buruh Tangerang.
Poniman mengatakan, rencana aksinya itu sudah bulat akan dilakukan karena sudah mendapatkan izin dari polisi. “Kami akan membawa 1.000 buruh, dengan menggunakan satu mobil dilengkapi pengeras suara, dengan 700 motor. Titik akhir kami akan ke Bandara Soekarno-Hatta,” tandasnya.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (DPD KSPSI) Provinsi Banten Imam Sukarsa menambahkan, aksi di Bandara Soekarno-Hatta akan dipusatkan di dua pintu masuk. “Kami siap menggelar aksi dna memblokade di dua pintu masuk Bandara Soekarno-Hatta itu,” kata Iman.
1.200 Polisi Disiapkan
Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Wahyu Widada mengatakan, mengantisipasi aksi buruh, pihaknya menyiapkan 1.200 personil. Personil polisi ini akan ditempatkan di titik-titik tujuan buruh, antara lain, Kantor Disnaker, Puspem Kota Tangerang, dan juga rute jalan menuju M1 Bandara Soekarno-Hatta.
“Kami akan kawal aksi buruh ini. Kemana pun mereka bergerak akan kami awasi. Khususnya pergerakan mereka ke pintu M1 yang rencananya akan diduduki buruh,” kata Wahyu Widada kepada Satelit News, semalam.
Dia menuturkan, berbagai atribut kelengkapan pasukan huru-hara juga dipersiapkan dari Markas Komando (Mako) Polres Metro Tangerang. Mereka ini dipersiapkan untuk mengantisipasi segala bentuk kegiatan yang mengarah pada anarkisme.
“Seperti biasa, aspirasi apapun yang dilakukan buruh akan kami restui. Hanya saja dengan kepatutan dan kelayakan, serta bisa dilakukan dengan cara damai,” imbuhnya.
Kapolres Metro Bandara Soekarno-Hatta Kombes Pol Reynhard Silitonga mengatakan, pihaknya juga akan mengerahkan kekuatan penuh untuk menahan laju buruh yang akan menduduki M1.
“Kami akan amankan stabilitas dan kenyamanan di bandara. Jangan sampai aksi buruh ini merusak dan menggangu kenyamanan calon penumpang, dan menghambat kegiatan di bandara,” tegasnya. (pane/aditya/eman/deddy)