Banyak Napi Pakai Handphone, Menteri Amir : Petugas Terlibat Dipecat
TANGERANG, SNOL Banyak narapidana (Napi) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) menggunakan handphone (HP). Saat sidak petugas Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Banten ke LP Pemuda Tangerang, Selasa (23/4) malam, ada belasan HP yang disita.
Kepala Pengawasan Lapas pada Kementerian Hukum dan HAM Banten Hafiludin mengungkapkan, selain telepon genggam, pihaknya juga menyita sejumlah uang dan senjata tajam dari beberapa Napi.
“Sidak ini dilakukan guna meminimalisir peredaran narkotika dan tindak kriminal lainnya, seperti keributan. Namun, kami tidak menemukan narkotika. Hanya uang, senjata tajam dan belasan telepon genggam saja,” kata Hafiludin.
Menurut Hafiludin, kebanyakan benda-benda terlarang itu masuk tanpa dikatahui petugas Lapas, dan banyak ditemukan di Blok F, tempat para penghuni Lapas asal negara asing. “Rincinya, kami berhasil menyita uang tunai Rp18 juta, 12 buah telepon genggam, uang dolar yang jika dirupiahkan senilai Rp400rb, serta beberapa gunting dan pisau,” paparnya. Selanjutnya, kata Hafiludin, benda-benda tersebut dibawa Kanwil Kementerian Hukum dan HAM untuk dimusnahkan.
Lapas Diperketat
Untuk meminimalisir masuknya barang yang dilarang masuk ke Lapas, kata Hafiludin, pihaknya akan memperketat pengawasan. “Petugas harus tanggap dan tidak membiarkan hal seperti itu terjadi lagi. Penemuan benda-benda ini jangan sampai ada lagi, sebab kami bisa saja melakukan sidak kapanpun dan dimanapun,” jelas Hafiludin.
Meskipun sudah bersikap tegas atas temuan barang terlarang, ketika ditanya soal sanksi yang akan diberikan kepada petugas Lapas, maupun kepada pemilik barang, Hafiludin belum bisa mengatakan lebih jauh. Pihaknya akan mengevaluasi setiap temuan dan pelanggaran dan akan memberikan sanksi sesuai pelanggaran yang ada. “Soal itu (sanksi) akan jadi evaluasi kami,” singkatnya.
Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin yang ditemui di Kantor Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI) mengatakan, razia Lapas pada malam hari, merupakan bagian dari upaya memperbaiki kondisi Lapas. “Ini adalah upaya kami untuk membenahi keadaan Lapas. Karena selama ini berkembang isu bahwa di Lapas itu napi bisa berbuat apa saja. Maka kami coba tertibkan,” ucap Amir.
Menurut Amir, pihaknya secara bertahap terus melakukan razia di dalam Lapas. Karena itu pihaknya berhasil menyita ribuan alat komunikasi berupa telepon genggam dan uang. Selanjutnya barang itu menjadi sitaan negara. Sedangkan uang, sedang dikoordinasikan dengan BNN dan kepolisian, untuk diselidiki. “Kalau dalam temuan ini ada keterlibatan petugas Lapas, kami tidak akan segan memberikan tindakan tegas hingga pemecatan,” tegasnya.(pane/fah)