Jangan Terkecoh SMS Gelap Berisi Jawaban UN
TANGERANG, SNOL Lebih dari 3,7 juta siswa SMP dan sederajat mengikuti ujian nasional (UN), Senin (23/4/2012). Mata pelajaran bahasa Indonesia menjadi pembuka ujian yang akan berlangsung empat hari ini.
Seperti halnya UN SMA minggu lalu, banyak pihak mengingatkan agar siswa tidak terkecoh dengan berseliwerannya SMS kunci jawaban lewat HP. Sebab, tidak ada yang bisa bertanggung jawab terhadap keakurasian SMS tersebut.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) bidang Pendidikan Musliar Kasim meminta siswa percaya dengan kemapuan diri sendiri. “Jangan terkecoh,” katanya di Jakarta, Minggu (22/4).
Musliar menuturkan, jajaran Kemendikbud memprediksi pelaksanaan UN untuk jenjang SMP dan sederajat masih akan diramaikan dengan isu kebocoran soal dan peredaran SMS kunci jawaban via HP. Namun, dengan pengalaman serupa saat UN SMA pekan lalu, pihaknya sudah bisa mengambil pelajaran.
Misalnya, seluruh pengawas ruang ujian diminta benar-benar membuat ruangan yang mereka awasi steril dari HP. Pengawas harus benar-benar teliti memeriksa barang bawaan siswa. Semua barang kecuali alat tulis dan penghapus, terutama alat komunikasi, haram hukumnya masuk ruang ujian.
Dengan pengetataan barang bawaan siswa ini, diharapkan akan bisa melawan kabar peredaran SMS kunci jawaban. Pengawas ruang ujian juga diminta tidak lengah dan akhirnya dimanfaatkan siswa untuk berbuat curang.
Kepada para siswa, dia terus menghimbau supaya tidak terkecoh dengan adanya SMS kunci jawaban itu. Sebab, jauh-jauh hari sebelum ujian, Kemendikbud sudah menyebar kisi-kisi ujian melalui internet. Kisi-kisi diharapkan bisa menjadi latihan siswa sebelum menghadapi soal ujian yang sebenarnya. “Tentu kisi-kisi dan soal UN aslinya berbeda. Tetapi dasar materinya sama,” kata dia.
Mantan rektor Universitas Andalas, Padang itu juga mengatakan, para siswa tidak perlu cemas berlebihan menghadapi UN. Sebab, penentuan kelulusan tidak lagi mutlak ditentukan dari hasil UN. “Ujian sekolah juga menjadi penentu,” kata Musliar.
Dia menerangkan, ujian sekolah memiliki bobot 40 persen dalam penentuan kelulusan siswa. Sementara UN memiliki bobot 60 persen. Jadi jika siswa sudah yakin memperoleh nilai baik dalam ujian sekolah, tidak perlu capek-capek berbuat curang dalam UN untuk mengerjar nilai bagus. Sebab, jika ketahuan curang, risikonya malah tidak akan lulus ujian.
Selain itu, Musliar juga mengingatkan para siswa SMP agar tidak meniru perilaku jelek yang ditunjukkan beberapa kakak kelasnya beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, di sejumlah daerah ada siswa SMA dan sederajat yang sudah corat-coret baju dan menggelar konvoi setelah menyelesaikan seluruh rangkaian UN.
Kelulusan UN SMP dan sederajat dijadwalkan diumumkan pada 2 Juni. Sementara pengumuman kelulusan UN SMA dan sederajat dilakukan pada 24 Mei. Sedangan pengumuman kelulsan UN SD dan sederjat, dipasrahkan kepada pemerintah daerah masing-masing.
166.641 Siswa Banten
Ketua Panitia UN Tingkat Provinsi Banten, Ino R Rawita, mengatakan, sebanyak 166.641 siswa SMP Provinsi Banten mengikuti UN tahun ini. Itu terdiri dari SMP sebanyak 122.445 siswa dan MTs sebanyak 44.196 siswa.
Rinciannya, Kota Serang 7.636 siswa SMP dan 1.920 siswa MTs, Kota Tangerang 20.504 siswa SMP dan 3.105 MTs, Kota Cilegon 4.242 siswa SMP dan 2.913 siswa MTS, Kota Tangsel 13.540 siswa SMP dan 2.793 siswa MTs.
Di Kabupaten Serang diikuti oleh sebanyak 16.642 siswa SMP dan 9.152 siswa MTs, Kabupaten Pandeglang 13.187 siswa SMP dan MTs 7.033 siswa, Kabupaten Lebak 15.082 siswa SMP dan MTs 5.224 siswa, Kabupaten Tangerang 31.612 siswa SMP dan MTs sebanyak 12.056 siswa.
“UN SMP dan MTs di delapan daerah Kabupaten/Kota di Banten diikuti sebanyak 1.586 sekolah dan menggunakan 9.270 ruang ujian,” ujar Ino. “Mengantisipasi kecurangan serta kebocoran UN, dilibatkan 18.540 pengawas yang berasal dari kalangan akademis dan guru sekolah,” ibuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Banten, Hudaya menambahkan, pihaknya sudah membuka posko pengaduan di Dinas Pendidikan Provinsi Banten. “Kalau ada siswa dan pihak sekolah menemukan kebocoran soal tolong dilaporkan, agar tim segera menindaklanjuti,” kata dia. (eman/pramita/aditya/wan/nw/deddy/jpnn)