Bencongan Masih Terendam

KELAPA DUA,SNOL Puluhan rumah di RW.20 Kelurahan Bencongan Kecamatan Kelapa Dua, masih terendam banjir, Sabtu (21/4) siang. Hujan yang mengguyur hanya sebentar, langsung membuat Kali Sabi yang berada di depan rumah warga meluap hingga setinggi paha orang dewasa. Sedikitnya ada tiga RT yang rumahnya terendam banjir parah hingga masuk kerumah warga. “Ada RT 03, 05, dan 06 yang rumahnya terendam banjir,” kata Tatang Sutrisno, salah seorang warga dari RT.03.
Meski hujan yang mengguyur hanya berlangsung sekitar 30 menit, namun air Kali Sabi yang terletak persis di depan pemukiman warga sudah meluap sejak beberapa hari lalu. Kondisi inilah yang membuat air naik begitu cepat.
Kondisi paling parah dirasa warga RT 05, Jalan Tambingan 1, perumahan tersebut karena berada paling dekat dengan Kali Sabi. “Walaupun hujan tidak turun lagi, kondisi air tetap meninggi hingga seukuran paha orang dewasa,” ujar Tatang.
Makanya, ada beberapa warga yang rumahnya sejajar dengan jalan yang sudah kemasukan air hingga 60 cm. Kondisi ini mengharuskan warga memindahkan barang-barang elektronik ke tempat yang lebih tinggi, seperti di atas lemari dan bahkan di atas loteng.
Jika saja hujan turun lagi, Tatang memprediksi wilayah tiga RT di RW 20 ini akan terendam hingga dua meter seperti bencana banjir setahun lalu. “Kami merasa semakin kesini bencana banjir semakin parah,” ujar Tatang.
Tiap kali hujan turun, secara otomatis warga selalu siaga memantau Kali Sabi. Meluapnya Kali Sabi yang memisahkan perumahan RW 20 dengan kawasan industri Palem Manis itu sudah menjadi hal biasa terjadi setiap hujan turun deras walaupun hanya sebentar.
Masjid ataupun Taman Kanak Kanak yang letaknya di dataran lebih tinggi, berada di RT.01 dan 07, menjadi tempat pengungsian warga ketika banjir sudah parah. “Biasanya kaum ibu dan anak yang mengungsi, bapak-bapaknya jaga rumah di Gedung Serba Guna (GSG) RW 20,” bebernya.
Walaupun banjir sering kali melanda tiap tahunnya, Tatang merasa belum ada solusi yang bisa dipecahkan untuk kepentingan warganya.
Beberapa hari sebelumnya, Ratusan rumah di regency II blok AE, EA, AA dan AD di Desa Gelam Jaya, Kecamatan Pasar Kemis, terendam banjir setengah meter akibat anak Kali Cirarab meluap karena air kiriman dari Bogor, Rabu (18/4). Puluhan Kepala Keluarga (KK) memilih mengungsi ke pemukiman yang tidak terkena banjir.
Pantauan Satelit News, luapan Anak Kali Cirarab ini merendam ratusan rumah di regency II sejak Selasa (17/4) sore. Ketinggian banjir terus bertambah hingga setengah meter. Aktifitas warga perumahan menjadi terganggu. Sejumlah anak juga terpaksa libur sekolah karena akses menuju sekolah mereka terputus.
Selain itu, banjir juga merendam jalur perbatasan Perum Regency II, Kecamatan Pasar Kemis, dan Perumahan Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang. Sejumlah kendaraan roda dua mengalami kesulitan dan mogok saat menerjang banjir di jalan perbatasan itu. “Aktifitas kami menjadi terganggu, jalan umum tergenang banjir hingga lutut,” kata Gunawan warga Perum Regency II Blok AD kepada Satelit News, kemarin.
Sementara, sekitar 40 KK di Kampung Juwet, Desa Koper, Kecamatan Kresek, terisolir. Jalan yang menghubungkan kampung tersebut dengan jalan utama desa terendam banjir setengah meter. Hal ini dikarenakan air di rawa dekat perkampungan meluap dan merendam sawah dan jalan.
“Sementara ada sekitar lima rumah juga dekat tol Jakarta-Merak terendam banjir. Kondisi ini sudah berlangsung sekitar dua hari. Saluran air juga sepertinya mampet sehingga meluap. Namun, hingga saat ini pemerintah belum memberikan bantuan,” kata Kholikul Anwar warga Desa Koper. (pramita/aditya/jarkasih)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.