500 Pejudo Lima Negara Bertarung di 4th Sonice Ganesha Cup Open
Dua pejudo pasang kuda-kuda, satu sama lain fokus untuk melancarkan serangan. Sejurus kemudian, keduanya bergelut di atrium utama Metropolis Town Square (Metos), Cikokol, Kota Tangerang menarik perhatian pengujung mal. Ya, pertandingan judo kali ini memang menarik dan unik, karena digelar di pusat perbelanjaan.
Ada 500 atlet judo dari lima Negara yang bertanding dalam ajang 4th Sonice Ganesha Cup Open Judo Championship. Kompetisi yang digelar di Atrium utama Metropolis Town Squere (Metos) itu, diikuti pula oleh atlet profesional Seagames dan PON.
Kompetisi yang digelar selama dua hari itu, dikatakan Subhan Prasandra selaku ketua pelaksana, menjadi pertandingan dengan jumlah peserta terbanyak setelah kejurnas. “Karena kami juga didukung dengan klub judo di Australia, dan juga klub yang berada di negara-negara maju lainnya,” aku Subhan.
Untuk tahun ini, ujar Subhan, hanya empat negara seperti Australia, Maroko, Rusia, dan Malaysia saja yang mengikuti kompetisi. Sisanya, sekitar empat ratus peserta dari berbagai klub Judo di Indonesia. Jadi secara keseluruhan ada lima ratus peserta yang bertanding pada kompetisi judo bertaraf internasional itu.
“Kami berharap dengan dihadirkannya kompetisi judo internasional ini, selain adanya regenerasi, diharapkan menjadi pemanasan menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) mendatang,” jelas Subhan. Pasalnya, dikatakan Subhan, untuk kelas senior di bawah umur 30 tahun, atlet yang diturunkan klub berasal dari pemenang Seagames.
Menurut Subhan, Australia pun tidak segan mengeluarkan atlet tim nasional juniornya. Kehebatan berbagai atlet impor itu, diseimbangi pula dengan atlet Indonesia. Seperti Toni Irawan yang baru Seagames kemarin memenangkan medali Emas untuk Indonesia.
Selain Toni, kehebatan atlet Judo dnegan kelas berat dibawah 81 kg, menghadirkan Arik Nur. Pejudo asal Tangerang yang baru berumur 16 tahun ini, berhasil mengalahkan pejudo asal Australia, dan meraih medali emas dalam pertandingannya kemarin.
“Jujur saja ini emas pertama saya, dan untuk mendapatkannya pun lumayan sulit,” kata Arik. Namun tetap saja, dengan teknik yang menjadi andalannya, remaja yang memiliki tubuh bongsor ini berhasil menaklukan salah satu altel asal negeri kangguru itu.
Pantauan Satelit News, pertandingan judo yang menggunakan atrium utama Metos itu, benar-benar membuat suasana mal sangat ramai. “Pejudo Indonesia kan berasal dari berbagai daerah, tidak hanya Banten saja, terlebih mereka membawa suporter, tambah memeriahkan suasana,” kata Candra Wahyudi, PR Metos.(mitha/susilo)