Menyaksikan Atraksi Makan Beling, 2 WNA Australia Histeris
Mimik wajah Mary Mc Pherson dan Simone Basset dua warga negara Australia itu pucat pasi. Mereka menjadi histeris, sesekali menutup mata saat menyaksikan seorang tim debus Padjadjaran Cimande melahap habis pecahan kaca di mulutnya. Kedua WNA itu adalah undangan khusus Sekolah Al Azhar BSD dalam program silaturahmi dan pertukaran budaya Al- Azhar-Australia, Rabu (28/3).
Awalnya, Mary dan Simone tersenyum sumringah, dan kagum saat tim Padjadjaran Cimande mulai tampil dan memerkan atraksi bela diri mereka di depan dewan guru dan lingkungan sekolah.
Namun, saat seluruh anggotanya beratraksi memamerkan kekebalan tubuh, ekspresi kedua WNA itu langsung berubah menjadi tegang. Terlebih, saat salah seorang anggota Padjadjaran Cimande berdiri tepat di depan Mary dan Simone, untuk mengunyah pecahan beling. “Auch…oh my God!” cetus kedua bule itu.
Mary dan Simon terus berusaha menjaga agar pandangannya tak tertinggal satu momen pun dari atraksi mengerikan itu. Sesekali, mereka menutup mata dengan jari.
Simone kemudian mengambil kamera sakunya, untuk mengabadikan penampilan aksi debus itu. Kekaguman keduanya tidak terhenti sampai di situ, saat Sofyan, salah seorang pemain debus menyodorkan buah kelapa di hadapan keduanya, betapa terkejutnya, ketika Mary mengambil sebuah kain yang bertuliskan ucapan selamat datang dari dalam kelapa tersebut.
“How come?! Its magic?! Oh…thankh you very much,” seloroh Mary ketika mengambil kain yang bertuliskan ‘welcome Mrs Mary and Ms Simone in Al Azhar’.
Mary mengaku masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, sebagai kenang-kenangan, dia memasukan tulisan yang basah karena terendam air kelapa itu kedalam tas nya.
Setelah pertunjukan tersebut, Mary dan Simone meminta tim Padjadjaran Cimande untuk berfoto bersama mereka. Di sela-sela foto bersama, Mary mengutarakan kekagumannya terhadap kesenian tradisional atau bela diri di Banten.
Sementara itu, anggota Yayasan Muslim BSD Tangsel, Adang Subagja mengatakan, kedua WNA itu memang salut dengan seni dan budaya Indonesia. “Keduanya mengaku sangat excited, mereka terus-terus bertanya apa yang sedang mereka tonton,” ujar Adang.
Dengan cekatan Adang menjelaskan, kalau yang sedang ditonton adalah salah satu kesenian bela diri asli porvinsi kita, Banten. Menghindari salah paham, Adang pun menjelaskan, kalau kekebalan tubuh yang mereka pertontonkan berasal dari latihan yang lama.
“Juga karena konsentrasi dan tenaga dalam yang penuh,” jelas Adang. Menurut Adang, Mary dan Simone sangat tertarik dengan budaya dan kesenian yang dimiliki Indonesia.
Uus Martawijaya, yang juga mendampingi kedua WNA tersebut mengutarakan, kalau mengundang Mary dan Simone bertujuan untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di mata mereka. Selain itu, ujarnya, dalam rangka menjalin kerjasama dan silahturahmi antara Al Azhar dengan Australia. “Mengingat sepanjang tiga tahun terakhir, kami rutin mengirim siswa untuk melakukan home stay atau pertukaran pelajar kesana,” ungkapnya.(pramita)