Polisi Bongkar Kuburan Warga
Diduga Mati Tidak Wajar
PANDEGLANG,SN Warga Kampung Kadu Cukang Desa Alaswangi Kecamatan Menes, dibuat geger. Sebuah kuburan warga bernama Santa (35), yang baru beberapa hari lalu dimakamkan dibongkar polisi. Pembongkaran dilakukan karena pihak keluarga merasa ada yang janggal dengan kematian pria itu di Kampung Gunungcangri Desa Cijakan Kecamatan Bojong, pada 5 Maret 2012 lalu.
Keluarga korban melaporkan kejadian itu ke kepolisian dan meminta untuk diotopsi yang rencananya akan dilakukan pada Minggu (18/3) nanti. Santa memiliki istri di daerah Kecamatan Bojong. Dia dikenal sebagai penangkap katak. Pada Minggu (4/3) lalu, korban berangkat ke daerah Bojong menggunakan kendaraan umum untuk mencari katak di pesawahan Desa Cijakan Kecamatan Bojong.
Namun pada Senin (5/3) pagi sekitar pukul 07.00 Wib, Santa ditemukan tewas di sebuah pesawahan dan tidak ada yang mengetahui penyebab kematiannya itu. Warga sekitar yang melihat jasad korban, kebanyakan tidak mengenal dan mengetahui identitasnya. Temuan itu dilaporkan pada kepolisian setempat. Setelah diidentitifikasi, pihak keluarga korban pun diberitahukan oleh polisi dan langsung mendatangi lokasi untuk melihatnya.
Awalnya, pihak keluarga menduga korban tewas lantaran masuk angin, namun rasa penasaran timbul saat ditemukan ada tanda-tanda aneh di bagian tubuh korban, seperti bekas luka bakar didaerah pantat, kaki dan bahu.
Salah seorang saudara korban Enuh (28) mengatakan, saat korban meninggal, pihak keluarga tidak berfikir panjang tentang otopsi ataupun penyebab meninggalnya Santa, sehingga korban langsung dimakamkan.
“Waktu jasad korban ditemukan, memang pihak kepolisian sempat menyarankan kepada kami untuk diotopsi, bahkan korban sempat dibawa ke Puskesmas Bojong. Sekarang kami baru sadar bahwa ada yang janggal dengan kematian Santa,” kata Enuh, Kamis (15/3).
Kapolsek Bojong AKP Agus Maman mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyisiran di areal kejadian. Dugaan sementara luka bakar yang ada pada tubuh korban adalah akibat aliran strum.
“Jarak perkampungan dengan lokasi ditemukannya korban sekitar 200 meter. Sementara ini kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban. Kami akan perdalam melalui pemeriksan di sekitar lokasi kejadian,” ungkapnya. “Kami akan koordinasi dengan tim forensic Polda Banten, hasilnya baru akan diketahui beberapa hari ke depan,” imbuhnya.(mardiana/jarkasih)