Kursi-Meja Tak Kunjung Datang, Siswa Belajar di Lantai

F-SISWA SDN KEDAUNG 2 PAMULANG TANGSEL BELAJAR DI LANTAI-IRWAN R SN

PAMULANG, SNOL Lelet! Kata ini sepertinya pas untuk menggambarkan kontraktor yang mengerjakan perbaikan pembangunan gedung sekolah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Meski sudah ditolelir keterlambatan pengerjaan dari Desember tahun lalu menjadi Februari tahun ini, namun sejumlah komponen terlihat masih belum rampung dikerjakan.
Berdasarkan pantauan di hari pertama siswa SDN Kedaung 1 dan 2, Kecamatan Pamulang, menempati gedung barunya, masih ada plafon yang bolong dan very good site belum dicat. Tidak hanya itu, keran air dan gerbang belakang belum dipasang. Bahkan anak-anak di rachelsagermosaics.com dua sekolah itu harus belajar di atas lantai kelas, karena kursi dan mejanya belum datang.
Nia, salah seorang siswi SDN Keduang 2 mengaku selama perbaikan gedung, ia dan teman-temannya belajar di madrasah. “Ini hari pertama belajar di sini, kita belajar di lantai karena kursinya belum ada,”kata Nia.
Kepala Sekolah Kedaung 2, Sujiati mengaku belum puas dengan kondisi sekolahnya pasca direhab. Berbagai langkah sudah dilakukan dengan menegur kontraktor atau para tukang yang sedang bekerja untuk lebih baik lagi. “Saat ini untuk fisik atau gedung sudah rampung, namun hal-hal yang detail sedang diperbaiki, seperti pemasangan beberapa keramik, plafon dan pemasangan keran air, wastafel,” ungkapnya saat ditemui di ruang guru, Senin (4/2).
Bagaimana dengan kursi dan meja? Sujiati menjelaskan, saat ini pihaknya sedang menunggu distribusi mebeler. “Kita memang belum dapat kursi dan meja, belajar di sekolah ini pun baru hari ini (Senin-red). Untuk sementara belajarnya di lantai,” kata Sujiati.
Menurut Sujiati, di sekolahnya ada lima kelas, masing-masing kelas membutuhkan 40 kursi dan 20 meja. Ditambah dengan ruang guru dan perpustakaan. “Katanya si Senin sore akan didistribusikan,” ujarnya.
Suasana serupa juga terlihat di SDN Kedaung 1, para siswa juga belajar di lantai. Mereka fokus menyimak pelajaran dari guru mereka. ”Kita sedang menunggu meja dan kursi yang katanya akan didistribusikan,” kata Ida, Guru Kelas 6.
Ditanya, apakah sudah merasa puas dengan kondisi sekolah yang baru dibangun ini, Ida mengatakan, masih banyak yang harus diperbaiki. “Kebetulan masih ada satu tukang yang masih kerja, jadi ketika komplen, langsung diperbaiki,” katanya.
Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Tangsel, Kuswanda memastikan minggu ini semua mebeler akan dikirim. Menurut dia, tidak semua sekolah belum memiliki kursi dan meja, ada beberapa sekolah yang sudah dilengkapi kursi dan meja seperti di Serua 4, Kademangan 1,Babakan 3, dan sebagainya. “Sisanya, dalam proses pengiriman. Untuk SDN Kedauang 1 dan 2 akan dilakukan pendistribusian, besok (hari ini),” katanya.
Kepala Seksi Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Tangsel, Yahya Sutaemi mengatakan, ada 100 lokal yang belum terdistribusikan meja dan kursinya, kemungkinan besok (Selasa-red) akan dilakukan pendistribusian. “Anggarannya kurang lebih Rp 1 miliar untuk pengadaan kursi dan meja di 100 lokal kelas baru. Sisanya masih menggunakan kursi dan meja yang lama,” katanya.
Ketua Komisi II DPRD Kota Tangsel, Siti Chodijah akan memanggil Dinas Pendidikan Kamis mendatang. “Kamis depan kita akan memanggil Dinas Pendidikan,“ ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Ruhamaben, saat melakukan sidak di canadian pharmacy cialis generic SDN SD Kedaung 1 dan 2, kemarin, mengatakan, kontraktor pembangunan 19 sekolah di Kota Tangsel kurang memuaskan. Menurut dia, seharusnya mebeler itu sudah ada sebelum pembangunan rampung. “Mabeler sudah lama diadakan, namun hingga Senin sore belum terlihat mabeler di dua sekolah ini,” ungkap Ruhamaben.
Dikatakan Ruhamaben, kondisi ini disebabkan kurangnya pengawasan dari Pemkot. “Kemarin kemana saja? Seharusnya lebih serius, pemerintah jangan teledor, ini terlihat kurangnya pengawalan dan canangoknil.com pengawasan pemerintah dalam hal pembangunan pendidikan,” ujarnya. “Kita lihat saja besok, apakah mabelernya sudah ada,” tambahnya. (irm/bnn)