Raskin Masih Menumpuk di Kelurahan

KARAWACI, SNOL—Beras bagi masyarakat miskin (raskin) untuk alokasi Februari masih menumpuk di kelurahan. Hal itu disebabkan jarak pengiriman dari Bulog yang tidak menentu

serta data rumah tangga sasaran (RTS) yang harus diverifikasi ulang oleh kelurahan.

Lurah Cimone, Kecamatan Karawaci, Ahmad Suhaely mengatakan, pihaknya menerima kiriman raskin untuk alokasi Februari pada Selasa (17/3) sebanyak 7365 Kg. Raskin sejumlah itu dialokasikan bagi 491 RTS. Sampai kemarin, belum banyak warga yang mengambil raskin tersebut. Hal ini disebabkan rentang waktu pengiriman beras sebelumnya yang terlalu dekat dengan alokasi raskin Januari 2015.

      “Jaraknya terlalu dekat, mungin masyarakat masih enggan mengambil karena persediaannya masih ada. Untuk alokasi Januari raskin datang Senin (2/3), sementara Februari datang Selasa (17/3) kemarin,”ujar Suhaely. Kondisi serupa juga terjadi di Kelurahan Cimone Jaya, terdapat 240 Kg raskin yang belum diambil oleh RTS. Raskin tersebut merupakan sisa alokasi kiriman untuk bulan Februari 2015.

      Selain permasalahan raskin yang masih menumpuk, Lurah Cimone Jaya Lusman Palusi mengatakan, pihaknya harus memverifikasi data RTS penerima beras raskin yang diperoleh dari Bulog. Pasalnya data yang digunakan oleh Bulog merupakan data Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) yang dikeluarkan pada tahun 2011. Berdasarkan petunjuk teknis (juknis) pemberian raskin, pihaknya dapat mengubah data penerima disesuaikan dengan tingkat ekonomi RTS yang berhak menerima raskin.

      “Data yang kami terima, penerima adalah PPLS 2011. Kami verifikasi kembali untuk memastikan penerimanya, ada yang salah data, terkadang ada orang yang mampu termasuk dalam penerima. Ada juga yang sudah meninggal dunia bisa digantikan oleh keluarga lainnya maupun penambahan warga yang termasuk kriteria RTS, kami dibantu RT dan RW untuk mengubah data tersebut,”kata Lusman. (mg28/made)